iklan baru

selamat berjelajah di blog kami..... trimakasih
selamat berjelajah di blog kami..... trimakasih
selamat berjelajah di blog kami..... trimakasih

Wednesday 28 November 2012

Pertama Kali dalam 26 Tahun, Sopir Bus di Singapura Mogok Kerja

0 comments


Ilustrasi (AFP)
Singapura - Para sopir bus di Singapura melakukan mogok kerja karena menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok ini merupakan yang pertama kali terjadi di Singapura dalam kurun waktu 26 tahun terakhir. Namun aksi ini akhirnya mereda setelah berlangsung selama 2 hari.

Pemogokan ini dimulai pada Senin (26/11) lalu, ketika sekitar 171 sopir bus asal China enggan menjalankan tugasnya. Mereka memprotes adanya diskriminasi dalam pemberian gaji. Menurut mereka, para sopir bus asal Malaysia mendapat gaji lebih tinggi daripada mereka, padahal beban kerja mereka sama.

Diketahui bahwa operator transportasi Singapura, SMRT yang 54 persen sahamnya dikuasai perusahan ternama Temasek Holdings, terpaksa mempekerjakan sopir bus asal China dan Malaysia karena kekurangan tenaga kerja domestik.

SMRT menyebutkan, hari ini hanya 6 sopir yang tidak masuk kerja. Hal ini menurun drastis jika dibandingkan pada Senin (26/11) lalu saat 171 sopir tidak masuk kerja dan pada Selasa (27/11) ketika 88 sopir tidak masuk kerja. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (28/11/2012).

Para sopir keturunan China tersebut diketahui melakukan mogok kerja tanpa mengeluarkan deklarasi sebelumnya. Selain itu, mereka juga tidak bergabung dengan serikat pekerja yang ada. Terhadap hal ini, pemerintah Singapura menyatakan hendak mengambil tindakan tegas atas aksi mogok kerja yang dilakukan secara ilegal ini. Aksi ini juga memicu dilakukannya investigasi polisi.

Diketahui bahwa aksi mogok kerja dan bentuk aksi lainnya di sektor industri sangat jarang terjadi di Singapura. Pihak serikat pekerja bekerja secara intens dengan pemerintah dan pihak perusahaan, demi memastikan atmosfer kerja di Singapura nyaman dan menarik bagi investasi asing. Menurut Kementerian Tenaga Kerja Singapura, aksi mogok kerja terakhir kali terjadi pada tahun 1986 silam.

Aksi mogok kerja yang dilakukan mendadak dan tanpa pemberitahuan semacam ini, tergolong tindakan melanggar hukum di Singapura. Terutama yang dilakukan oleh pekerja pada sektor layanan penting seperti transportasi. Kecuali jika mereka memberikan peringatan sekitar 14 hari sebelumnya dengan menyertakan tuntutan yang mereka perjuangkan.

Aksi mogok kerja yang digelar secara ilegal bisa terancam hukuman denda hingga SGD 2 ribu (Rp 15,7 juta) atau hukuman penjara maksimal 1 tahun, atau kombinasi keduanya.

Sejumlah media setempat menyatakan, para sopir asal China yang terlibat mogok kerja ini nampaknya tidak menyadari jika mereka telah melanggar hukum di Singapura.
read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments

Pertama Kali dalam 26 Tahun, Sopir Bus di Singapura Mogok Kerja

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Ilustrasi (AFP)
Singapura - Para sopir bus di Singapura melakukan mogok kerja karena menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok ini merupakan yang pertama kali terjadi di Singapura dalam kurun waktu 26 tahun terakhir. Namun aksi ini akhirnya mereda setelah berlangsung selama 2 hari.

Pemogokan ini dimulai pada Senin (26/11) lalu, ketika sekitar 171 sopir bus asal China enggan menjalankan tugasnya. Mereka memprotes adanya diskriminasi dalam pemberian gaji. Menurut mereka, para sopir bus asal Malaysia mendapat gaji lebih tinggi daripada mereka, padahal beban kerja mereka sama.

Diketahui bahwa operator transportasi Singapura, SMRT yang 54 persen sahamnya dikuasai perusahan ternama Temasek Holdings, terpaksa mempekerjakan sopir bus asal China dan Malaysia karena kekurangan tenaga kerja domestik.

SMRT menyebutkan, hari ini hanya 6 sopir yang tidak masuk kerja. Hal ini menurun drastis jika dibandingkan pada Senin (26/11) lalu saat 171 sopir tidak masuk kerja dan pada Selasa (27/11) ketika 88 sopir tidak masuk kerja. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (28/11/2012).

Para sopir keturunan China tersebut diketahui melakukan mogok kerja tanpa mengeluarkan deklarasi sebelumnya. Selain itu, mereka juga tidak bergabung dengan serikat pekerja yang ada. Terhadap hal ini, pemerintah Singapura menyatakan hendak mengambil tindakan tegas atas aksi mogok kerja yang dilakukan secara ilegal ini. Aksi ini juga memicu dilakukannya investigasi polisi.

Diketahui bahwa aksi mogok kerja dan bentuk aksi lainnya di sektor industri sangat jarang terjadi di Singapura. Pihak serikat pekerja bekerja secara intens dengan pemerintah dan pihak perusahaan, demi memastikan atmosfer kerja di Singapura nyaman dan menarik bagi investasi asing. Menurut Kementerian Tenaga Kerja Singapura, aksi mogok kerja terakhir kali terjadi pada tahun 1986 silam.

Aksi mogok kerja yang dilakukan mendadak dan tanpa pemberitahuan semacam ini, tergolong tindakan melanggar hukum di Singapura. Terutama yang dilakukan oleh pekerja pada sektor layanan penting seperti transportasi. Kecuali jika mereka memberikan peringatan sekitar 14 hari sebelumnya dengan menyertakan tuntutan yang mereka perjuangkan.

Aksi mogok kerja yang digelar secara ilegal bisa terancam hukuman denda hingga SGD 2 ribu (Rp 15,7 juta) atau hukuman penjara maksimal 1 tahun, atau kombinasi keduanya.

Sejumlah media setempat menyatakan, para sopir asal China yang terlibat mogok kerja ini nampaknya tidak menyadari jika mereka telah melanggar hukum di Singapura.
read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments

Pertama Kali dalam 26 Tahun, Sopir Bus di Singapura Mogok Kerja

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Ilustrasi (AFP)
Singapura - Para sopir bus di Singapura melakukan mogok kerja karena menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok ini merupakan yang pertama kali terjadi di Singapura dalam kurun waktu 26 tahun terakhir. Namun aksi ini akhirnya mereda setelah berlangsung selama 2 hari.

Pemogokan ini dimulai pada Senin (26/11) lalu, ketika sekitar 171 sopir bus asal China enggan menjalankan tugasnya. Mereka memprotes adanya diskriminasi dalam pemberian gaji. Menurut mereka, para sopir bus asal Malaysia mendapat gaji lebih tinggi daripada mereka, padahal beban kerja mereka sama.

Diketahui bahwa operator transportasi Singapura, SMRT yang 54 persen sahamnya dikuasai perusahan ternama Temasek Holdings, terpaksa mempekerjakan sopir bus asal China dan Malaysia karena kekurangan tenaga kerja domestik.

SMRT menyebutkan, hari ini hanya 6 sopir yang tidak masuk kerja. Hal ini menurun drastis jika dibandingkan pada Senin (26/11) lalu saat 171 sopir tidak masuk kerja dan pada Selasa (27/11) ketika 88 sopir tidak masuk kerja. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (28/11/2012).

Para sopir keturunan China tersebut diketahui melakukan mogok kerja tanpa mengeluarkan deklarasi sebelumnya. Selain itu, mereka juga tidak bergabung dengan serikat pekerja yang ada. Terhadap hal ini, pemerintah Singapura menyatakan hendak mengambil tindakan tegas atas aksi mogok kerja yang dilakukan secara ilegal ini. Aksi ini juga memicu dilakukannya investigasi polisi.

Diketahui bahwa aksi mogok kerja dan bentuk aksi lainnya di sektor industri sangat jarang terjadi di Singapura. Pihak serikat pekerja bekerja secara intens dengan pemerintah dan pihak perusahaan, demi memastikan atmosfer kerja di Singapura nyaman dan menarik bagi investasi asing. Menurut Kementerian Tenaga Kerja Singapura, aksi mogok kerja terakhir kali terjadi pada tahun 1986 silam.

Aksi mogok kerja yang dilakukan mendadak dan tanpa pemberitahuan semacam ini, tergolong tindakan melanggar hukum di Singapura. Terutama yang dilakukan oleh pekerja pada sektor layanan penting seperti transportasi. Kecuali jika mereka memberikan peringatan sekitar 14 hari sebelumnya dengan menyertakan tuntutan yang mereka perjuangkan.

Aksi mogok kerja yang digelar secara ilegal bisa terancam hukuman denda hingga SGD 2 ribu (Rp 15,7 juta) atau hukuman penjara maksimal 1 tahun, atau kombinasi keduanya.

Sejumlah media setempat menyatakan, para sopir asal China yang terlibat mogok kerja ini nampaknya tidak menyadari jika mereka telah melanggar hukum di Singapura.
read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments



Sebuah salah pengertian yg
mengakibatkan kehancuran
sebuah rumah tangga.Tatkala nilai
akhir sebuah kehidupan sudah
terbuka,tetapi segalanya sudah
terlambat. Membawa nenek utk
tinggal bersama menghabiskan
masa tua nya bersama kami,malah
telah menghianati ikrar cinta yg
telah kami buat selama ini,setelah
2 tahun menikah,saya dan suami
setuju menjemput nenek di
kampung utk tinggal bersama.
Sejak kecil suami saya telah
kehilangan ayahnya,dia adalah
satu-satunya harapan
nenek,nenek pula yg
membesarkannya dan
menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda
setuju,kami segera menyiapkan
sebuah kamar yg menghadap
taman untuk nenek,agar dia
dapat berjemur,menanam bunga
dan sebagainya.Suami berdiri
didepan kamar yg sangat kaya
dgn sinar matahari,tidak sepatah
katapun yg terucap tiba-tiba saja
dia mengangkatsaya dan
memutar-mutar saya seperti
adegan dalam film India dan
berkata:"Mari,kita jemput nenek
di kampung".

Suami berbadan tinggi besar,aku
suka sekali menyandarkan
kepalaku kedadanya yg
bidang,ada suatu perasaan
nyaman dan aman disana.Aku
sepertisebuah boneka kecil yg
kapan saja bisa diangkat dan
dimasukan
kedalamkantongnya.Kalau terjadi
selisih paham diantara kami,dia
suka tiba-tibamengangkatku
tinggi-tinggi diatas kepalanya dan
diputar-putar sampai
akuberteriak ketakutan baru
diturunkan.Aku sungguh
menikmati saat-saatseperti itu.
Kebiasaan nenek di kampung
tidak berubah.Aku suka sekali
menghias rumahdengan bunga
segar,sampai akhirnya nenek
tidak tahan lagi dan
berkatakepada suami:"Istri kamu
hidup foya-foya ,buat apa beli
bunga? Kan bungatidak bisa
dimakan?" Aku menjelaskannya
kepada nenek:"Ibu,rumah
denganbunga segar membuat
rumah terasa lebih nyaman dan
suasana hati lebihgembira."Nenek
berlalu sambil mendumel,suamiku
berkata sambiltertawa:"Ibu,ini
kebiasaan orang kota ,lambat
laun ibu akan terbiasajuga."
Nenek tidak protes lagi,tetapi
setiap kali melihatku pulang
sambilmembawa bunga,dia tidak
bisa menahan diri untuk bertanya
berapa hargabunga itu,setiap
mendengar jawabanku dia selalu
mencibir sambilmenggeleng-
gelengkan kepala.Setiap
membawa pulang barang
belanjaan,diaselalu tanya itu
berapa harganya, ini berapa.
Setiap aku jawab,diaselalu
berdecak dengan suara
keras.Suamiku memencet
hidungku sambilberkata:"Putriku,
kan kamu bisa berbohong.Jangan
katakan harga yangsebenarnya."
Lambat laun,keharmonisan dalam
rumah tanggaku mulaiterusik

Nenek sangat tidak bisa
menerima melihat suamiku
bangun pagi menyiapkansarapan
pagi untuk dia sendiri,di mata
nenek seorang anak laki-
lakimasuk ke dapur adalah hal
yang sangat memalukan.Di meja
makan,wajahnenek selalu
cemberut dan aku sengaja seperti
tidak mengetahuinya.Nenekselalu
membuat bunyi-bunyian dengan
alat makan seperti sumpit
dansendok,itulah cara dia protes.
Aku adalah instrukstur
tari,seharian terus menari
membuat badanku
sangatletih,aku tidak ingin
membuang waktu istirahatku
dengan bangun pagiapalagi disaat
musim dingin.Nenek kadang juga
suka membantuku didapur,tetapi
makin dibantu aku menjadi
semakin repot,misalnya;dia
sukamenyimpan semua kantong-
kantong bekas
belanjaan,dikumpulkan bisa
untukdijual katanya.Jadilah
rumahku seperti tempat
pemulungan
kantongplastik,dimana-mana
terlihat kantong plastik besar
tempat semua kumpulankantong
plastik.
Kebiasaan nenek mencuci piring
bekas makan tidak menggunakan
cairanpencuci,agar supaya dia
tidak tersinggung,aku selalu
mencucinya sekalilagi pada saat
dia sudah tidur.Suatu hari,nenek
mendapati aku sedangmencuci
piring malam harinya,dia segera
masukke kamar sambil
membantingpintu dan
menangis.Suamiku jadi serba
salah,malam itu kami tidur
sepertiorang bisu,aku coba
bermanja-manja dengan dia,tetapi
dia tidakperduli.Aku menjadi
kecewa dan marah."Apa
salahku?" Dia melotot
sambilberkata:"Kenapa tidak
kamu biarkan saja? Apakah
memakan dengan pring itubisa
membuatmu mati?"
Aku dan nenek tidak bertegur
sapa untuk waktu yg culup
lama,suasanamejadi
kaku.Suamiku menjadi sangat
kikuk,tidak tahu harus berpihak
padasiapa?Nenek tidak lagi
membiarkan suamiku masuk ke
dapur,setiap pagi diaselalu
bangun lebih pagi dan
menyiapkan sarapan
untuknya,suatukebahagiaan
terpancar di wajahnya jika melihat
suamiku makan
denganlahap,dengan sinar mata
yang seakan mencemohku
sewaktu melihatpadaku,seakan
berkata dimana tanggung
jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari
tidak terganggu,aku selalu
membelimakanan diluar pada
saat berangkat kerja.Saat
tidur,suami berkata:"Ludi,apakah
kamu merasa masakan ibu tidak
enak dan tidak bersih
sehinggakamu tidak pernah
makan di rumah?" sambil
memunggungiku dia
berkatatanpa menghiraukan air
mata yg mengalir di kedua belah
pipiku.Dan diaakhirnya
berkata:"Anggaplah ini sebuah
permintaanku,makanlah
bersamakami setiap pagi."Aku
mengiyakannya dan kembali ke
meja makan yg serbacanggung
itu.

Pagi itu nenek memasak
bubur,kami sedang makan dan
tiba-tiba ada suatuperasaan yg
sangat mual menimpaku,seakan-
akan isi perut mau
keluarsemua.Aku menahannya
sambil berlari ke kamar
mandi,sampai disana akusegera
mengeluarkan semua isi
perut.Setelah agak reda,aku
melihatsuamiku berdiri didepan
pintu kamar mandi dan
memandangku dengan sinarmata
yg tajam,diluar sana terdengar
suara tangisan nenek danberkata-
kata dengan bahasa
daerahnya.Aku terdiam dan
terbengong tanpabisa berkata-
kata.Sungguh bukan sengaja aku
berbuat demikian!.
Pertama kali dalam
perkawinanku,aku bertengkar
hebat dengansuamiku,nenek
melihat kami dengan mata merah
dan berjalan
menjauh......suamiku segera
mengejarnya keluar rumah.
Menyambut anggota baru tetapi
dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak
pulang ke rumah dan tidak
jugameneleponku.Aku sangat
kecewa,semenjak kedatangan
nenek di rumah ini,akusudah
banyak mengalah,mau bagaimana
lagi?Entah kenapa aku selalu
merasamual dan kehilangan
nafsu makan ditambah lagi
dengan keadaan rumahkuyang
kacau,sungguh sangat
menyebalkan.Akhirnya teman
sekerjakuberkata:"Lu Di,sebaiknya
kamu periksa ke dokter."Hasil
pemeriksaanmenyatakan aku
sedang hamil.Aku baru sadar
mengapa aku mual-mual
pagiitu.Sebuah berita gembira yg
terselip juga kesedihan.Mengapa
suami dannenek sebagai orang yg
berpengalaman tidak berpikir
sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku
melihat suamiku,3 hari tidak
bertemu diaberubah drastis,muka
kusut kurang tidur,aku ingin
segera berlalu tetapirasa iba
membuatku tertegun dan
memanggilnya.Dia melihat ke
arahkutetapi seakan akan tidak
mengenaliku lagi,pandangan
matanya penuh dengankebencian
dan itu melukaiku.Aku berkata
pada diriku sendiri,jangan
lagimelihatnya dan segera
memanggil taksi.Padahal aku ingin
memberitahunyabahwa kami
akan segera memiliki seorang
anak.Dan berharap aku
akandiangkatnya tinggi-tinggi dan
diputar-putar sampai aku minta
ampuntetapi..... mimpiku tidak
menjadi kenyataan.Didalam taksi
air matakumengalir dengan
deras.Mengapa kesalah pahaman
ini berakibat sangatburuk?
Sampai di rumah aku berbaring di
ranjang memikirkan
peristiwatadi,memikirkan sinar
matanya yg penuh dengan
kebencian,aku menangisdengan
sedihnya.Tengah malam,aku
mendengar suara orang
membuka laci,akumenyalakan
lampu dan melihat dia dgn wajah
berlinang air mata
sedangmengambil uang dan buku
tabungannya.Aku nenatapnya
dengan dingin tanpaberkata-
kata.Dia seperti tidak melihatku
saja dan segeraberlalu.Sepertinya
dia sudah memutuskan utk
meninggalkan aku.Sungguhlelaki
yg sangat picik,dalam saat begini
dia masih bisa
membedakanantara cinta dengan
uang.Aku tersenyum sambil
menitikan air mata.
Aku tidak masuk kerja keesokan
harinya,aku ingin secepatnya
membereskanmasalah ini,aku
akan membicarakan semua
masalah ini dan pergi
mencarinyadi kantornya.Di
kantornya aku bertemu dengan
seketarisnya yg melihatkudengan
wajah bingung."Ibunya pak
direktur baru saja mengalami
kecelakaanlalu lintas dan sedang
berada di rumah sakit.Mulutku
terbuka lebar.Akusegera menuju
rumah sakit dan saat
menemukannya,nenek
sudahmeninggal.Suamiku tidak
pernah menatapku,wajahnya
kaku.Aku memandangjasad
nenek yg terbujur kaku.Sambil
menangis aku menjerit
dalamhati:"Tuhan,mengapa ini
bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara
pemakaman,suamiku tidak
pernah bertegur
sapadenganku,jika memandangku
selalu dengan pandangan penuh
dengankebencian.Peristiwa
kecelakaan itu aku juga tahu dari
orang lain,pagiitu nenek berjalan
ke arah terminal,rupanya dia mau
kembali kekampung.Suamiku
mengejar sambil berlari,nenek
juga berlari makin cepatsampai
tidak melihat sebuah bus yg
datang ke arahnya dengan
kencang.Akubaru mengerti
mengapa pandangan suamiku
penuh dengan kebencian.Jika
akutidak muntah pagi itu,jika kami
tidak
bertengkar,jika............dimatanya,akulah
penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar
nenek,setiap malam pulang kerja
dengan badanpenuh dengan bau
asap rokok dan alkohol.Aku
merasa bersalah tetapi
jugamerasa harga diriku terinjak-
injak.Aku ingin menjelaskan
bahwa semua inibukan salahku
dan juga memberitahunya bahwa
kami akan segera
mempunyaianak.Tetapi melihat
sinar matanya,aku tidak pernah
menjelaskan masalahini.Aku rela
dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini
bukansalahku.Waktu berlalu
dengan sangat lambat.Kami hidup
serumah tetapiseperti tidak
mengenal satu sama lain.Dia
pulang makin
larutmalam.Suasana tegang
didalam rumah.
Suatu hari,aku berjalan melewati
sebuah caf?,melalui keremangan
lampudan kisi-kisi jendela, aku
melihat suamiku dengan seorang
wanitadidalam.Dia sedang
menyibak rambut sang gadis
dengan mesra.Aku tertegundan
mengerti apa yg telah terjadi.Aku
masuk kedalam dan berdiri di
depanmereka sambil menatap
tajam kearahnya.Aku tidak
menangis juga tidakberkata
apapun karena aku juga tidak
tahu harus berkata apa.Sang
gadismelihatku dan ke arah
suamiku dan segera hendak
berlalu.Tetapi dicegaholeh
suamiku dan menatap kembali ke
arahku dengan sinar mata yg
tidakkalah tajam dariku.Suara
detak jangtungku terasa sangat
keras,setiapdetak suara seperti
suara menuju kematian.Akhirnya
aku mengalah danberlalu dari
hadapan mereka,jika tidak..
mungkin aku akan jatuh
bersamabayiku dihadapan
mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke
rumah.Seakan menjelaskan
padaku apa yangtelah
terjadi.Sepeninggal nenek,rajutan
cinta kasih kami juga
sepertinyatelah berakhir.Dia tidak
kembali lagi ke rumah,kadang
sewaktu pulang kerumah,aku
mendapati lemari seperti bekas
dibongkar.Aku tahu dia
kembalimengambil barang-
barang keperluannya.Aku tidak
ingin menelepon diawalaupun
kadang terbersit suatu keinginan
untuk menjelaskan
semuaini.Tetapi itu tidak
terjadi.........,semua berlalu begitu
saja.
Aku mulai hidup seorang
diri,pergi check kandungan
seorang diri.Setiapkali melihat
sepasang suami istri sedang check
kandungan bersama,hatiini serasa
hancur.Teman-teman
menyarankan agar aku
membuang saja bayiini,tetapi aku
seperti orang yg sedang histeris
mempertahankanmiliknya.Hitung-
hitung sebagai pembuktian
kepada nenek bahwa aku
tidakbersalah.

Suatu hari pulang kerja,aku
melihat dia duduk didepan ruang
tamu.Ruanganpenuh dengan
asap rokok dan ada selembar
kertas diatas meja,tidak
perlutanya aku juga tahu surat
apa itu.2 bulan hidup sendiri,aku
sudah bisamengontrol
emosi.Sambil membuka mantel
dan topi aku
berkatakepadanya:"Tunggu
sebentar,aku akan segera
menanda
tanganinya".Diamelihatku dengan
pandangan awut-awutan
demikian juga aku.Aku
berkatapada diri sendiri,jangan
menangis,jangan menangis.Mata
ini terasa sakitsekali tetapi aku
terus bertahan agar air mata ini
tidak keluar.Selesaimembuka
mantel,aku berjalan ke arahnya
dan ternyata dia
memperhatikanperutku yg agak
membuncit.Sambil duduk di
kursi,aku menanda tanganisurat
itu dan menyodorkan
kepadanya."Lu di,kamu hamil?"
Semenjak nenekmeninggal,itulah
pertama kali dia berbicara
kepadaku.Aku tidak bisa
lagimembendung air mataku yg
menglir keluar dengan
derasnya.Akumenjawab:"Iya,tetapi
tidak apa-apa.Kamu sudah boleh
pergi".Dia tidakpergi,dalam
keremangan ruangan kami saling
berpandangan.Perlahan-lahandia
membungkukan badanya ke
tanganku,air matanya terasa
menembus lenganbajuku.Tetapi di
lubuk hatiku,semua sudah
berlalu,banyak hal yg sudah pergi
dan tidak bisa diambil kembali.

Entah sudah berapa kali aku
mendengar dia mengucapkan
kata:"Maafkanaku,maafkan
aku".Aku pernah berpikir untuk
memaafkannya tetapi
tidakbisa.Tatapan matanya di cafe
itu tidak akan pernah aku
lupakan.Cintadiantara kami telah
ada sebuah luka yg
menganga.Semua ini adalah
sebuahakibat kesengajaan
darinya.
Berharap dinding es itu akan
mencair,tetapi yang telah berlalu
tidakakan pernah kembali.Hanya
sewaktu memikirkan bayiku,aku
bisa bertahanuntuk terus
hidup.Terhadapnya,hatiku dingin
bagaikan es,tidak
pernahmenyentuh semua
makanan pembelian dia,tidak
menerima semua
hadiahpemberiannya tidak juga
berbicara lagi dengannya.Sejak
menanda tanganisurat itu,semua
cintaku padanya sudah
berlalu,harapanku telah
lenyaptidak berbekas.
Kadang dia mencoba masuk ke
kamar untuk tidur bersamaku,aku
segeraberlalu ke ruang tamu,dia
terpaksa kembali ke kamar
nenek.Malamhari,terdengar suara
orang mengerang dari kamar
nenek tetapi aku tidakperduli.Itu
adalah permainan dia dari
dulu.Jika aku tidak
perdulipadanya,dia akan berpura-
pura sakit sampai aku
menghampirinya danbertanya apa
yang sakit.Dia lalu akan
memelukku sambil
tertawaterbahak-bahak.Dia
lupa........,itu adalah dulu, saat
cintaku masihmembara, sekarang
apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya,setiap malam
aku mendengar suara orang
mengerangsampai anakku
lahir.Hampir setiap hari dia selalu
membeli barang-
barangperlengkapan
bayi,perlengkapan anak-anak dan
buku-buku bacaan untukanak-
anak.Setumpuk demi setumpuk
sampai kamarnya penuh sesak
denganbarang-barang.Aku tahu
dia mencoba menarik simpatiku
tetapi aku
tidakbergeming.Terpaksa dia
mengurung diri dalam
kamar,malam hari darikamarnya
selalu terdengar suara pencetan
keyboard komputer.Mungkin
dialagi tergila-gila chatting dan
berpacaran di dunia maya
pikirku.Bagikuitu bukan lagi suatu
masalah.
Suatu malam di musim
semi,perutku tiba-tiba terasa
sangat sakit dan akuberteriak
dengan suara yg keras.Dia segera
berlari masuk kekamar,sepertinya
dia tidak pernah tidur.Saat inilah
yg ditunggu-tungguolehnya.Aku
digendongnya dan berlari
mencari taksi ke
rumahsakit.Sepanjang jalan,dia
mengenggam dengan erat
tanganku,menghapuskeringat
dingin yg mengalir di
dahiku.Sampai di rumah sakit,aku
segeradigendongnya menuju
ruang bersalin.Di punggungnya yg
kurus kering,akuterbaring dengan
hangat dalam
dekapannya.Sepanjang
hidupku,siapa lagi ygmencintaiku
sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin,dia
memandangku dengan tatapan
penuh kasihsayang saat aku
didorong menuju
persalinan,sambil menahan sakit
akumasih sempat tersenyum
padanya.Keluar dari ruang
bersalin,dia memandangaku dan
anakku dengan wajah penuh
dengan air mata sambil
tersenyumbahagia.Aku
memegang tanganya,dia
membalas memandangku
denganbahagia,tersenyum dan
menangis lalu terjerambab ke
lantai.Aku berteriakhisteris
memanggil namanya.
Setelah sadar,dia tersenyum
tetapi tidak bisa
membukamatanya.........aku
pernah berpikir tidak akan lagi
meneteskan sebutirair matapun
untuknya,tetapi kenyataannya
tidak demikian,aku tidak
pernahmerasakan sesakit saat
ini.Kata dokter,kanker hatinya
sudah sampai padastadium
mematikan,bisa bertahan sampai
hari ini sudah merupakan
sebuahmukjijat.Aku tanya
kapankah kanker itu terdeteksi? 5
bulan yg lalu katadokter,bersiap-
siaplah menghadapi kemungkinan
terburuk.Aku tidak lagiperduli
dengan nasehat perawat,aku
segera pulang ke rumah dan ke
kamarnenek lalu menyalakan
komputer.

Ternyata selama ini suara orang
mengerang adalah benar apa
adanya,akumasih berpikir dia
sedang
bersandiwara............Sebuah surat
yg sangatpanjang ada di dalam
komputer yg ditujukan kepada
anak kami."Anakku,demidirimu
aku terus bertahan,sampai aku
bisa melihatmu.Itu
adalahharapanku.Aku tahu dalam
hidup ini,kita akan menghadapi
semua bentukkebahagiaan dan
kekecewaan,sungguh bahagia jika
aku bisa melaluinyabersamamu
tetapi ayah tidak mempunyai
kesempatan untuk
itu.Didalamkomputer ini,ayah
mencoba memberikan saran dan
nasehat terhadap
segalakemungkinan hidup yg
akan kamu hadapi.Kamu boleh
mempertimbangkan saranayah.
"Anakku,selesai menulis surat
ini,ayah merasa telah
menemanimu hidupselama
bertahun -tahun.Ayah sungguh
bahagia.Cintailah ibumu,dia
sungguhmenderita,dia adalah
orang yg paling mencintaimu dan
adalah orang ygpaling ayah
cintai".Mulai dari kejadian yg
mungkin akan terjadi sejak
TK,SD,SMP,SMA
sampaikuliah,semua tertulis
dengan lengkap didalamnya.Dia
juga menulis sebuahsurat
untukku."Kasihku,dapat
menikahimu adalah hal yg paling
bahagia akurasakan dalam hidup
ini.Maafkan salahku,maafkan aku
tidak pernahmemberitahumu
tentang penyakitku. Aku tidak
mau kesehatan bayi kitaterganggu
oleh karenanya.Kasihku,jika
engkau menangis sewaktu
membacasurat ini, berarti kau
telah memaafkan aku.Terima
kasih atas cintamupadaku selama
ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak
punya kesempatan
untukmemberikannyapada anak
kita. Pada bungkusan hadiah
tertulis semua tahundalam
perjalanan hidupnya".

Kembali ke rumah sakit,suamiku
masih terbaring lemah.Aku
menggendonganak kami dan
membaringkannya diatas dadanya
sambilberkata:"Sayang,bukalah
matamu sebentar saja,lihatlah
anak kita.Aku maudia merasakan
kasih sayang dan hangatnya
pelukan ayahnya".Dengan
susahpayah dia membuka
matanya,tersenyum..............anak
itu tetap
dalamdekapannya,dengan
tanganya yg mungil memegangi
tangan ayahnya yg kurusdan
lemah.Tidak tahu aku sudah
menjepret berapa kali momen itu
dengankamera di tangan sambil
berurai air mata....................
Teman2 terkasih, aku sharing
cerita ini kepada kalian agar kita
semuabisa menyimak pesan dari
cerita ini. Mungkin saat ini air
mata kalian sedang jatuh
mengalir atau mata masih
sembab sehabis menangis,
ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika
ada sesuatu yg mengganjal di hati
diantarakalian yg saling
mengasihi, sebaiknya utarakanlah
jangan simpan didalamhati.Siapa
tau apa yg akan terjadi besok?
Ada sebuah pertanyaan:Jikakita
tahu besok adalah hari
kiamat,apakah kita akan
menyesali semua halyg telah kita
perbuat? atau apa yg telah kita
ucapkan? Sebelum
segalanyamenjadi
terlambat,pikirlah matang2 semua
yg akan kita lakukan sebelumkita
menyesalinya seumur hidup.

read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments



Sebuah salah pengertian yg
mengakibatkan kehancuran
sebuah rumah tangga.Tatkala nilai
akhir sebuah kehidupan sudah
terbuka,tetapi segalanya sudah
terlambat. Membawa nenek utk
tinggal bersama menghabiskan
masa tua nya bersama kami,malah
telah menghianati ikrar cinta yg
telah kami buat selama ini,setelah
2 tahun menikah,saya dan suami
setuju menjemput nenek di
kampung utk tinggal bersama.
Sejak kecil suami saya telah
kehilangan ayahnya,dia adalah
satu-satunya harapan
nenek,nenek pula yg
membesarkannya dan
menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda
setuju,kami segera menyiapkan
sebuah kamar yg menghadap
taman untuk nenek,agar dia
dapat berjemur,menanam bunga
dan sebagainya.Suami berdiri
didepan kamar yg sangat kaya
dgn sinar matahari,tidak sepatah
katapun yg terucap tiba-tiba saja
dia mengangkatsaya dan
memutar-mutar saya seperti
adegan dalam film India dan
berkata:"Mari,kita jemput nenek
di kampung".

Suami berbadan tinggi besar,aku
suka sekali menyandarkan
kepalaku kedadanya yg
bidang,ada suatu perasaan
nyaman dan aman disana.Aku
sepertisebuah boneka kecil yg
kapan saja bisa diangkat dan
dimasukan
kedalamkantongnya.Kalau terjadi
selisih paham diantara kami,dia
suka tiba-tibamengangkatku
tinggi-tinggi diatas kepalanya dan
diputar-putar sampai
akuberteriak ketakutan baru
diturunkan.Aku sungguh
menikmati saat-saatseperti itu.
Kebiasaan nenek di kampung
tidak berubah.Aku suka sekali
menghias rumahdengan bunga
segar,sampai akhirnya nenek
tidak tahan lagi dan
berkatakepada suami:"Istri kamu
hidup foya-foya ,buat apa beli
bunga? Kan bungatidak bisa
dimakan?" Aku menjelaskannya
kepada nenek:"Ibu,rumah
denganbunga segar membuat
rumah terasa lebih nyaman dan
suasana hati lebihgembira."Nenek
berlalu sambil mendumel,suamiku
berkata sambiltertawa:"Ibu,ini
kebiasaan orang kota ,lambat
laun ibu akan terbiasajuga."
Nenek tidak protes lagi,tetapi
setiap kali melihatku pulang
sambilmembawa bunga,dia tidak
bisa menahan diri untuk bertanya
berapa hargabunga itu,setiap
mendengar jawabanku dia selalu
mencibir sambilmenggeleng-
gelengkan kepala.Setiap
membawa pulang barang
belanjaan,diaselalu tanya itu
berapa harganya, ini berapa.
Setiap aku jawab,diaselalu
berdecak dengan suara
keras.Suamiku memencet
hidungku sambilberkata:"Putriku,
kan kamu bisa berbohong.Jangan
katakan harga yangsebenarnya."
Lambat laun,keharmonisan dalam
rumah tanggaku mulaiterusik

Nenek sangat tidak bisa
menerima melihat suamiku
bangun pagi menyiapkansarapan
pagi untuk dia sendiri,di mata
nenek seorang anak laki-
lakimasuk ke dapur adalah hal
yang sangat memalukan.Di meja
makan,wajahnenek selalu
cemberut dan aku sengaja seperti
tidak mengetahuinya.Nenekselalu
membuat bunyi-bunyian dengan
alat makan seperti sumpit
dansendok,itulah cara dia protes.
Aku adalah instrukstur
tari,seharian terus menari
membuat badanku
sangatletih,aku tidak ingin
membuang waktu istirahatku
dengan bangun pagiapalagi disaat
musim dingin.Nenek kadang juga
suka membantuku didapur,tetapi
makin dibantu aku menjadi
semakin repot,misalnya;dia
sukamenyimpan semua kantong-
kantong bekas
belanjaan,dikumpulkan bisa
untukdijual katanya.Jadilah
rumahku seperti tempat
pemulungan
kantongplastik,dimana-mana
terlihat kantong plastik besar
tempat semua kumpulankantong
plastik.
Kebiasaan nenek mencuci piring
bekas makan tidak menggunakan
cairanpencuci,agar supaya dia
tidak tersinggung,aku selalu
mencucinya sekalilagi pada saat
dia sudah tidur.Suatu hari,nenek
mendapati aku sedangmencuci
piring malam harinya,dia segera
masukke kamar sambil
membantingpintu dan
menangis.Suamiku jadi serba
salah,malam itu kami tidur
sepertiorang bisu,aku coba
bermanja-manja dengan dia,tetapi
dia tidakperduli.Aku menjadi
kecewa dan marah."Apa
salahku?" Dia melotot
sambilberkata:"Kenapa tidak
kamu biarkan saja? Apakah
memakan dengan pring itubisa
membuatmu mati?"
Aku dan nenek tidak bertegur
sapa untuk waktu yg culup
lama,suasanamejadi
kaku.Suamiku menjadi sangat
kikuk,tidak tahu harus berpihak
padasiapa?Nenek tidak lagi
membiarkan suamiku masuk ke
dapur,setiap pagi diaselalu
bangun lebih pagi dan
menyiapkan sarapan
untuknya,suatukebahagiaan
terpancar di wajahnya jika melihat
suamiku makan
denganlahap,dengan sinar mata
yang seakan mencemohku
sewaktu melihatpadaku,seakan
berkata dimana tanggung
jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari
tidak terganggu,aku selalu
membelimakanan diluar pada
saat berangkat kerja.Saat
tidur,suami berkata:"Ludi,apakah
kamu merasa masakan ibu tidak
enak dan tidak bersih
sehinggakamu tidak pernah
makan di rumah?" sambil
memunggungiku dia
berkatatanpa menghiraukan air
mata yg mengalir di kedua belah
pipiku.Dan diaakhirnya
berkata:"Anggaplah ini sebuah
permintaanku,makanlah
bersamakami setiap pagi."Aku
mengiyakannya dan kembali ke
meja makan yg serbacanggung
itu.

Pagi itu nenek memasak
bubur,kami sedang makan dan
tiba-tiba ada suatuperasaan yg
sangat mual menimpaku,seakan-
akan isi perut mau
keluarsemua.Aku menahannya
sambil berlari ke kamar
mandi,sampai disana akusegera
mengeluarkan semua isi
perut.Setelah agak reda,aku
melihatsuamiku berdiri didepan
pintu kamar mandi dan
memandangku dengan sinarmata
yg tajam,diluar sana terdengar
suara tangisan nenek danberkata-
kata dengan bahasa
daerahnya.Aku terdiam dan
terbengong tanpabisa berkata-
kata.Sungguh bukan sengaja aku
berbuat demikian!.
Pertama kali dalam
perkawinanku,aku bertengkar
hebat dengansuamiku,nenek
melihat kami dengan mata merah
dan berjalan
menjauh......suamiku segera
mengejarnya keluar rumah.
Menyambut anggota baru tetapi
dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak
pulang ke rumah dan tidak
jugameneleponku.Aku sangat
kecewa,semenjak kedatangan
nenek di rumah ini,akusudah
banyak mengalah,mau bagaimana
lagi?Entah kenapa aku selalu
merasamual dan kehilangan
nafsu makan ditambah lagi
dengan keadaan rumahkuyang
kacau,sungguh sangat
menyebalkan.Akhirnya teman
sekerjakuberkata:"Lu Di,sebaiknya
kamu periksa ke dokter."Hasil
pemeriksaanmenyatakan aku
sedang hamil.Aku baru sadar
mengapa aku mual-mual
pagiitu.Sebuah berita gembira yg
terselip juga kesedihan.Mengapa
suami dannenek sebagai orang yg
berpengalaman tidak berpikir
sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku
melihat suamiku,3 hari tidak
bertemu diaberubah drastis,muka
kusut kurang tidur,aku ingin
segera berlalu tetapirasa iba
membuatku tertegun dan
memanggilnya.Dia melihat ke
arahkutetapi seakan akan tidak
mengenaliku lagi,pandangan
matanya penuh dengankebencian
dan itu melukaiku.Aku berkata
pada diriku sendiri,jangan
lagimelihatnya dan segera
memanggil taksi.Padahal aku ingin
memberitahunyabahwa kami
akan segera memiliki seorang
anak.Dan berharap aku
akandiangkatnya tinggi-tinggi dan
diputar-putar sampai aku minta
ampuntetapi..... mimpiku tidak
menjadi kenyataan.Didalam taksi
air matakumengalir dengan
deras.Mengapa kesalah pahaman
ini berakibat sangatburuk?
Sampai di rumah aku berbaring di
ranjang memikirkan
peristiwatadi,memikirkan sinar
matanya yg penuh dengan
kebencian,aku menangisdengan
sedihnya.Tengah malam,aku
mendengar suara orang
membuka laci,akumenyalakan
lampu dan melihat dia dgn wajah
berlinang air mata
sedangmengambil uang dan buku
tabungannya.Aku nenatapnya
dengan dingin tanpaberkata-
kata.Dia seperti tidak melihatku
saja dan segeraberlalu.Sepertinya
dia sudah memutuskan utk
meninggalkan aku.Sungguhlelaki
yg sangat picik,dalam saat begini
dia masih bisa
membedakanantara cinta dengan
uang.Aku tersenyum sambil
menitikan air mata.
Aku tidak masuk kerja keesokan
harinya,aku ingin secepatnya
membereskanmasalah ini,aku
akan membicarakan semua
masalah ini dan pergi
mencarinyadi kantornya.Di
kantornya aku bertemu dengan
seketarisnya yg melihatkudengan
wajah bingung."Ibunya pak
direktur baru saja mengalami
kecelakaanlalu lintas dan sedang
berada di rumah sakit.Mulutku
terbuka lebar.Akusegera menuju
rumah sakit dan saat
menemukannya,nenek
sudahmeninggal.Suamiku tidak
pernah menatapku,wajahnya
kaku.Aku memandangjasad
nenek yg terbujur kaku.Sambil
menangis aku menjerit
dalamhati:"Tuhan,mengapa ini
bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara
pemakaman,suamiku tidak
pernah bertegur
sapadenganku,jika memandangku
selalu dengan pandangan penuh
dengankebencian.Peristiwa
kecelakaan itu aku juga tahu dari
orang lain,pagiitu nenek berjalan
ke arah terminal,rupanya dia mau
kembali kekampung.Suamiku
mengejar sambil berlari,nenek
juga berlari makin cepatsampai
tidak melihat sebuah bus yg
datang ke arahnya dengan
kencang.Akubaru mengerti
mengapa pandangan suamiku
penuh dengan kebencian.Jika
akutidak muntah pagi itu,jika kami
tidak
bertengkar,jika............dimatanya,akulah
penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar
nenek,setiap malam pulang kerja
dengan badanpenuh dengan bau
asap rokok dan alkohol.Aku
merasa bersalah tetapi
jugamerasa harga diriku terinjak-
injak.Aku ingin menjelaskan
bahwa semua inibukan salahku
dan juga memberitahunya bahwa
kami akan segera
mempunyaianak.Tetapi melihat
sinar matanya,aku tidak pernah
menjelaskan masalahini.Aku rela
dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini
bukansalahku.Waktu berlalu
dengan sangat lambat.Kami hidup
serumah tetapiseperti tidak
mengenal satu sama lain.Dia
pulang makin
larutmalam.Suasana tegang
didalam rumah.
Suatu hari,aku berjalan melewati
sebuah caf?,melalui keremangan
lampudan kisi-kisi jendela, aku
melihat suamiku dengan seorang
wanitadidalam.Dia sedang
menyibak rambut sang gadis
dengan mesra.Aku tertegundan
mengerti apa yg telah terjadi.Aku
masuk kedalam dan berdiri di
depanmereka sambil menatap
tajam kearahnya.Aku tidak
menangis juga tidakberkata
apapun karena aku juga tidak
tahu harus berkata apa.Sang
gadismelihatku dan ke arah
suamiku dan segera hendak
berlalu.Tetapi dicegaholeh
suamiku dan menatap kembali ke
arahku dengan sinar mata yg
tidakkalah tajam dariku.Suara
detak jangtungku terasa sangat
keras,setiapdetak suara seperti
suara menuju kematian.Akhirnya
aku mengalah danberlalu dari
hadapan mereka,jika tidak..
mungkin aku akan jatuh
bersamabayiku dihadapan
mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke
rumah.Seakan menjelaskan
padaku apa yangtelah
terjadi.Sepeninggal nenek,rajutan
cinta kasih kami juga
sepertinyatelah berakhir.Dia tidak
kembali lagi ke rumah,kadang
sewaktu pulang kerumah,aku
mendapati lemari seperti bekas
dibongkar.Aku tahu dia
kembalimengambil barang-
barang keperluannya.Aku tidak
ingin menelepon diawalaupun
kadang terbersit suatu keinginan
untuk menjelaskan
semuaini.Tetapi itu tidak
terjadi.........,semua berlalu begitu
saja.
Aku mulai hidup seorang
diri,pergi check kandungan
seorang diri.Setiapkali melihat
sepasang suami istri sedang check
kandungan bersama,hatiini serasa
hancur.Teman-teman
menyarankan agar aku
membuang saja bayiini,tetapi aku
seperti orang yg sedang histeris
mempertahankanmiliknya.Hitung-
hitung sebagai pembuktian
kepada nenek bahwa aku
tidakbersalah.

Suatu hari pulang kerja,aku
melihat dia duduk didepan ruang
tamu.Ruanganpenuh dengan
asap rokok dan ada selembar
kertas diatas meja,tidak
perlutanya aku juga tahu surat
apa itu.2 bulan hidup sendiri,aku
sudah bisamengontrol
emosi.Sambil membuka mantel
dan topi aku
berkatakepadanya:"Tunggu
sebentar,aku akan segera
menanda
tanganinya".Diamelihatku dengan
pandangan awut-awutan
demikian juga aku.Aku
berkatapada diri sendiri,jangan
menangis,jangan menangis.Mata
ini terasa sakitsekali tetapi aku
terus bertahan agar air mata ini
tidak keluar.Selesaimembuka
mantel,aku berjalan ke arahnya
dan ternyata dia
memperhatikanperutku yg agak
membuncit.Sambil duduk di
kursi,aku menanda tanganisurat
itu dan menyodorkan
kepadanya."Lu di,kamu hamil?"
Semenjak nenekmeninggal,itulah
pertama kali dia berbicara
kepadaku.Aku tidak bisa
lagimembendung air mataku yg
menglir keluar dengan
derasnya.Akumenjawab:"Iya,tetapi
tidak apa-apa.Kamu sudah boleh
pergi".Dia tidakpergi,dalam
keremangan ruangan kami saling
berpandangan.Perlahan-lahandia
membungkukan badanya ke
tanganku,air matanya terasa
menembus lenganbajuku.Tetapi di
lubuk hatiku,semua sudah
berlalu,banyak hal yg sudah pergi
dan tidak bisa diambil kembali.

Entah sudah berapa kali aku
mendengar dia mengucapkan
kata:"Maafkanaku,maafkan
aku".Aku pernah berpikir untuk
memaafkannya tetapi
tidakbisa.Tatapan matanya di cafe
itu tidak akan pernah aku
lupakan.Cintadiantara kami telah
ada sebuah luka yg
menganga.Semua ini adalah
sebuahakibat kesengajaan
darinya.
Berharap dinding es itu akan
mencair,tetapi yang telah berlalu
tidakakan pernah kembali.Hanya
sewaktu memikirkan bayiku,aku
bisa bertahanuntuk terus
hidup.Terhadapnya,hatiku dingin
bagaikan es,tidak
pernahmenyentuh semua
makanan pembelian dia,tidak
menerima semua
hadiahpemberiannya tidak juga
berbicara lagi dengannya.Sejak
menanda tanganisurat itu,semua
cintaku padanya sudah
berlalu,harapanku telah
lenyaptidak berbekas.
Kadang dia mencoba masuk ke
kamar untuk tidur bersamaku,aku
segeraberlalu ke ruang tamu,dia
terpaksa kembali ke kamar
nenek.Malamhari,terdengar suara
orang mengerang dari kamar
nenek tetapi aku tidakperduli.Itu
adalah permainan dia dari
dulu.Jika aku tidak
perdulipadanya,dia akan berpura-
pura sakit sampai aku
menghampirinya danbertanya apa
yang sakit.Dia lalu akan
memelukku sambil
tertawaterbahak-bahak.Dia
lupa........,itu adalah dulu, saat
cintaku masihmembara, sekarang
apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya,setiap malam
aku mendengar suara orang
mengerangsampai anakku
lahir.Hampir setiap hari dia selalu
membeli barang-
barangperlengkapan
bayi,perlengkapan anak-anak dan
buku-buku bacaan untukanak-
anak.Setumpuk demi setumpuk
sampai kamarnya penuh sesak
denganbarang-barang.Aku tahu
dia mencoba menarik simpatiku
tetapi aku
tidakbergeming.Terpaksa dia
mengurung diri dalam
kamar,malam hari darikamarnya
selalu terdengar suara pencetan
keyboard komputer.Mungkin
dialagi tergila-gila chatting dan
berpacaran di dunia maya
pikirku.Bagikuitu bukan lagi suatu
masalah.
Suatu malam di musim
semi,perutku tiba-tiba terasa
sangat sakit dan akuberteriak
dengan suara yg keras.Dia segera
berlari masuk kekamar,sepertinya
dia tidak pernah tidur.Saat inilah
yg ditunggu-tungguolehnya.Aku
digendongnya dan berlari
mencari taksi ke
rumahsakit.Sepanjang jalan,dia
mengenggam dengan erat
tanganku,menghapuskeringat
dingin yg mengalir di
dahiku.Sampai di rumah sakit,aku
segeradigendongnya menuju
ruang bersalin.Di punggungnya yg
kurus kering,akuterbaring dengan
hangat dalam
dekapannya.Sepanjang
hidupku,siapa lagi ygmencintaiku
sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin,dia
memandangku dengan tatapan
penuh kasihsayang saat aku
didorong menuju
persalinan,sambil menahan sakit
akumasih sempat tersenyum
padanya.Keluar dari ruang
bersalin,dia memandangaku dan
anakku dengan wajah penuh
dengan air mata sambil
tersenyumbahagia.Aku
memegang tanganya,dia
membalas memandangku
denganbahagia,tersenyum dan
menangis lalu terjerambab ke
lantai.Aku berteriakhisteris
memanggil namanya.
Setelah sadar,dia tersenyum
tetapi tidak bisa
membukamatanya.........aku
pernah berpikir tidak akan lagi
meneteskan sebutirair matapun
untuknya,tetapi kenyataannya
tidak demikian,aku tidak
pernahmerasakan sesakit saat
ini.Kata dokter,kanker hatinya
sudah sampai padastadium
mematikan,bisa bertahan sampai
hari ini sudah merupakan
sebuahmukjijat.Aku tanya
kapankah kanker itu terdeteksi? 5
bulan yg lalu katadokter,bersiap-
siaplah menghadapi kemungkinan
terburuk.Aku tidak lagiperduli
dengan nasehat perawat,aku
segera pulang ke rumah dan ke
kamarnenek lalu menyalakan
komputer.

Ternyata selama ini suara orang
mengerang adalah benar apa
adanya,akumasih berpikir dia
sedang
bersandiwara............Sebuah surat
yg sangatpanjang ada di dalam
komputer yg ditujukan kepada
anak kami."Anakku,demidirimu
aku terus bertahan,sampai aku
bisa melihatmu.Itu
adalahharapanku.Aku tahu dalam
hidup ini,kita akan menghadapi
semua bentukkebahagiaan dan
kekecewaan,sungguh bahagia jika
aku bisa melaluinyabersamamu
tetapi ayah tidak mempunyai
kesempatan untuk
itu.Didalamkomputer ini,ayah
mencoba memberikan saran dan
nasehat terhadap
segalakemungkinan hidup yg
akan kamu hadapi.Kamu boleh
mempertimbangkan saranayah.
"Anakku,selesai menulis surat
ini,ayah merasa telah
menemanimu hidupselama
bertahun -tahun.Ayah sungguh
bahagia.Cintailah ibumu,dia
sungguhmenderita,dia adalah
orang yg paling mencintaimu dan
adalah orang ygpaling ayah
cintai".Mulai dari kejadian yg
mungkin akan terjadi sejak
TK,SD,SMP,SMA
sampaikuliah,semua tertulis
dengan lengkap didalamnya.Dia
juga menulis sebuahsurat
untukku."Kasihku,dapat
menikahimu adalah hal yg paling
bahagia akurasakan dalam hidup
ini.Maafkan salahku,maafkan aku
tidak pernahmemberitahumu
tentang penyakitku. Aku tidak
mau kesehatan bayi kitaterganggu
oleh karenanya.Kasihku,jika
engkau menangis sewaktu
membacasurat ini, berarti kau
telah memaafkan aku.Terima
kasih atas cintamupadaku selama
ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak
punya kesempatan
untukmemberikannyapada anak
kita. Pada bungkusan hadiah
tertulis semua tahundalam
perjalanan hidupnya".

Kembali ke rumah sakit,suamiku
masih terbaring lemah.Aku
menggendonganak kami dan
membaringkannya diatas dadanya
sambilberkata:"Sayang,bukalah
matamu sebentar saja,lihatlah
anak kita.Aku maudia merasakan
kasih sayang dan hangatnya
pelukan ayahnya".Dengan
susahpayah dia membuka
matanya,tersenyum..............anak
itu tetap
dalamdekapannya,dengan
tanganya yg mungil memegangi
tangan ayahnya yg kurusdan
lemah.Tidak tahu aku sudah
menjepret berapa kali momen itu
dengankamera di tangan sambil
berurai air mata....................
Teman2 terkasih, aku sharing
cerita ini kepada kalian agar kita
semuabisa menyimak pesan dari
cerita ini. Mungkin saat ini air
mata kalian sedang jatuh
mengalir atau mata masih
sembab sehabis menangis,
ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika
ada sesuatu yg mengganjal di hati
diantarakalian yg saling
mengasihi, sebaiknya utarakanlah
jangan simpan didalamhati.Siapa
tau apa yg akan terjadi besok?
Ada sebuah pertanyaan:Jikakita
tahu besok adalah hari
kiamat,apakah kita akan
menyesali semua halyg telah kita
perbuat? atau apa yg telah kita
ucapkan? Sebelum
segalanyamenjadi
terlambat,pikirlah matang2 semua
yg akan kita lakukan sebelumkita
menyesalinya seumur hidup.

read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments



Sebuah salah pengertian yg
mengakibatkan kehancuran
sebuah rumah tangga.Tatkala nilai
akhir sebuah kehidupan sudah
terbuka,tetapi segalanya sudah
terlambat. Membawa nenek utk
tinggal bersama menghabiskan
masa tua nya bersama kami,malah
telah menghianati ikrar cinta yg
telah kami buat selama ini,setelah
2 tahun menikah,saya dan suami
setuju menjemput nenek di
kampung utk tinggal bersama.
Sejak kecil suami saya telah
kehilangan ayahnya,dia adalah
satu-satunya harapan
nenek,nenek pula yg
membesarkannya dan
menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda
setuju,kami segera menyiapkan
sebuah kamar yg menghadap
taman untuk nenek,agar dia
dapat berjemur,menanam bunga
dan sebagainya.Suami berdiri
didepan kamar yg sangat kaya
dgn sinar matahari,tidak sepatah
katapun yg terucap tiba-tiba saja
dia mengangkatsaya dan
memutar-mutar saya seperti
adegan dalam film India dan
berkata:"Mari,kita jemput nenek
di kampung".

Suami berbadan tinggi besar,aku
suka sekali menyandarkan
kepalaku kedadanya yg
bidang,ada suatu perasaan
nyaman dan aman disana.Aku
sepertisebuah boneka kecil yg
kapan saja bisa diangkat dan
dimasukan
kedalamkantongnya.Kalau terjadi
selisih paham diantara kami,dia
suka tiba-tibamengangkatku
tinggi-tinggi diatas kepalanya dan
diputar-putar sampai
akuberteriak ketakutan baru
diturunkan.Aku sungguh
menikmati saat-saatseperti itu.
Kebiasaan nenek di kampung
tidak berubah.Aku suka sekali
menghias rumahdengan bunga
segar,sampai akhirnya nenek
tidak tahan lagi dan
berkatakepada suami:"Istri kamu
hidup foya-foya ,buat apa beli
bunga? Kan bungatidak bisa
dimakan?" Aku menjelaskannya
kepada nenek:"Ibu,rumah
denganbunga segar membuat
rumah terasa lebih nyaman dan
suasana hati lebihgembira."Nenek
berlalu sambil mendumel,suamiku
berkata sambiltertawa:"Ibu,ini
kebiasaan orang kota ,lambat
laun ibu akan terbiasajuga."
Nenek tidak protes lagi,tetapi
setiap kali melihatku pulang
sambilmembawa bunga,dia tidak
bisa menahan diri untuk bertanya
berapa hargabunga itu,setiap
mendengar jawabanku dia selalu
mencibir sambilmenggeleng-
gelengkan kepala.Setiap
membawa pulang barang
belanjaan,diaselalu tanya itu
berapa harganya, ini berapa.
Setiap aku jawab,diaselalu
berdecak dengan suara
keras.Suamiku memencet
hidungku sambilberkata:"Putriku,
kan kamu bisa berbohong.Jangan
katakan harga yangsebenarnya."
Lambat laun,keharmonisan dalam
rumah tanggaku mulaiterusik

Nenek sangat tidak bisa
menerima melihat suamiku
bangun pagi menyiapkansarapan
pagi untuk dia sendiri,di mata
nenek seorang anak laki-
lakimasuk ke dapur adalah hal
yang sangat memalukan.Di meja
makan,wajahnenek selalu
cemberut dan aku sengaja seperti
tidak mengetahuinya.Nenekselalu
membuat bunyi-bunyian dengan
alat makan seperti sumpit
dansendok,itulah cara dia protes.
Aku adalah instrukstur
tari,seharian terus menari
membuat badanku
sangatletih,aku tidak ingin
membuang waktu istirahatku
dengan bangun pagiapalagi disaat
musim dingin.Nenek kadang juga
suka membantuku didapur,tetapi
makin dibantu aku menjadi
semakin repot,misalnya;dia
sukamenyimpan semua kantong-
kantong bekas
belanjaan,dikumpulkan bisa
untukdijual katanya.Jadilah
rumahku seperti tempat
pemulungan
kantongplastik,dimana-mana
terlihat kantong plastik besar
tempat semua kumpulankantong
plastik.
Kebiasaan nenek mencuci piring
bekas makan tidak menggunakan
cairanpencuci,agar supaya dia
tidak tersinggung,aku selalu
mencucinya sekalilagi pada saat
dia sudah tidur.Suatu hari,nenek
mendapati aku sedangmencuci
piring malam harinya,dia segera
masukke kamar sambil
membantingpintu dan
menangis.Suamiku jadi serba
salah,malam itu kami tidur
sepertiorang bisu,aku coba
bermanja-manja dengan dia,tetapi
dia tidakperduli.Aku menjadi
kecewa dan marah."Apa
salahku?" Dia melotot
sambilberkata:"Kenapa tidak
kamu biarkan saja? Apakah
memakan dengan pring itubisa
membuatmu mati?"
Aku dan nenek tidak bertegur
sapa untuk waktu yg culup
lama,suasanamejadi
kaku.Suamiku menjadi sangat
kikuk,tidak tahu harus berpihak
padasiapa?Nenek tidak lagi
membiarkan suamiku masuk ke
dapur,setiap pagi diaselalu
bangun lebih pagi dan
menyiapkan sarapan
untuknya,suatukebahagiaan
terpancar di wajahnya jika melihat
suamiku makan
denganlahap,dengan sinar mata
yang seakan mencemohku
sewaktu melihatpadaku,seakan
berkata dimana tanggung
jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari
tidak terganggu,aku selalu
membelimakanan diluar pada
saat berangkat kerja.Saat
tidur,suami berkata:"Ludi,apakah
kamu merasa masakan ibu tidak
enak dan tidak bersih
sehinggakamu tidak pernah
makan di rumah?" sambil
memunggungiku dia
berkatatanpa menghiraukan air
mata yg mengalir di kedua belah
pipiku.Dan diaakhirnya
berkata:"Anggaplah ini sebuah
permintaanku,makanlah
bersamakami setiap pagi."Aku
mengiyakannya dan kembali ke
meja makan yg serbacanggung
itu.

Pagi itu nenek memasak
bubur,kami sedang makan dan
tiba-tiba ada suatuperasaan yg
sangat mual menimpaku,seakan-
akan isi perut mau
keluarsemua.Aku menahannya
sambil berlari ke kamar
mandi,sampai disana akusegera
mengeluarkan semua isi
perut.Setelah agak reda,aku
melihatsuamiku berdiri didepan
pintu kamar mandi dan
memandangku dengan sinarmata
yg tajam,diluar sana terdengar
suara tangisan nenek danberkata-
kata dengan bahasa
daerahnya.Aku terdiam dan
terbengong tanpabisa berkata-
kata.Sungguh bukan sengaja aku
berbuat demikian!.
Pertama kali dalam
perkawinanku,aku bertengkar
hebat dengansuamiku,nenek
melihat kami dengan mata merah
dan berjalan
menjauh......suamiku segera
mengejarnya keluar rumah.
Menyambut anggota baru tetapi
dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak
pulang ke rumah dan tidak
jugameneleponku.Aku sangat
kecewa,semenjak kedatangan
nenek di rumah ini,akusudah
banyak mengalah,mau bagaimana
lagi?Entah kenapa aku selalu
merasamual dan kehilangan
nafsu makan ditambah lagi
dengan keadaan rumahkuyang
kacau,sungguh sangat
menyebalkan.Akhirnya teman
sekerjakuberkata:"Lu Di,sebaiknya
kamu periksa ke dokter."Hasil
pemeriksaanmenyatakan aku
sedang hamil.Aku baru sadar
mengapa aku mual-mual
pagiitu.Sebuah berita gembira yg
terselip juga kesedihan.Mengapa
suami dannenek sebagai orang yg
berpengalaman tidak berpikir
sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku
melihat suamiku,3 hari tidak
bertemu diaberubah drastis,muka
kusut kurang tidur,aku ingin
segera berlalu tetapirasa iba
membuatku tertegun dan
memanggilnya.Dia melihat ke
arahkutetapi seakan akan tidak
mengenaliku lagi,pandangan
matanya penuh dengankebencian
dan itu melukaiku.Aku berkata
pada diriku sendiri,jangan
lagimelihatnya dan segera
memanggil taksi.Padahal aku ingin
memberitahunyabahwa kami
akan segera memiliki seorang
anak.Dan berharap aku
akandiangkatnya tinggi-tinggi dan
diputar-putar sampai aku minta
ampuntetapi..... mimpiku tidak
menjadi kenyataan.Didalam taksi
air matakumengalir dengan
deras.Mengapa kesalah pahaman
ini berakibat sangatburuk?
Sampai di rumah aku berbaring di
ranjang memikirkan
peristiwatadi,memikirkan sinar
matanya yg penuh dengan
kebencian,aku menangisdengan
sedihnya.Tengah malam,aku
mendengar suara orang
membuka laci,akumenyalakan
lampu dan melihat dia dgn wajah
berlinang air mata
sedangmengambil uang dan buku
tabungannya.Aku nenatapnya
dengan dingin tanpaberkata-
kata.Dia seperti tidak melihatku
saja dan segeraberlalu.Sepertinya
dia sudah memutuskan utk
meninggalkan aku.Sungguhlelaki
yg sangat picik,dalam saat begini
dia masih bisa
membedakanantara cinta dengan
uang.Aku tersenyum sambil
menitikan air mata.
Aku tidak masuk kerja keesokan
harinya,aku ingin secepatnya
membereskanmasalah ini,aku
akan membicarakan semua
masalah ini dan pergi
mencarinyadi kantornya.Di
kantornya aku bertemu dengan
seketarisnya yg melihatkudengan
wajah bingung."Ibunya pak
direktur baru saja mengalami
kecelakaanlalu lintas dan sedang
berada di rumah sakit.Mulutku
terbuka lebar.Akusegera menuju
rumah sakit dan saat
menemukannya,nenek
sudahmeninggal.Suamiku tidak
pernah menatapku,wajahnya
kaku.Aku memandangjasad
nenek yg terbujur kaku.Sambil
menangis aku menjerit
dalamhati:"Tuhan,mengapa ini
bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara
pemakaman,suamiku tidak
pernah bertegur
sapadenganku,jika memandangku
selalu dengan pandangan penuh
dengankebencian.Peristiwa
kecelakaan itu aku juga tahu dari
orang lain,pagiitu nenek berjalan
ke arah terminal,rupanya dia mau
kembali kekampung.Suamiku
mengejar sambil berlari,nenek
juga berlari makin cepatsampai
tidak melihat sebuah bus yg
datang ke arahnya dengan
kencang.Akubaru mengerti
mengapa pandangan suamiku
penuh dengan kebencian.Jika
akutidak muntah pagi itu,jika kami
tidak
bertengkar,jika............dimatanya,akulah
penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar
nenek,setiap malam pulang kerja
dengan badanpenuh dengan bau
asap rokok dan alkohol.Aku
merasa bersalah tetapi
jugamerasa harga diriku terinjak-
injak.Aku ingin menjelaskan
bahwa semua inibukan salahku
dan juga memberitahunya bahwa
kami akan segera
mempunyaianak.Tetapi melihat
sinar matanya,aku tidak pernah
menjelaskan masalahini.Aku rela
dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini
bukansalahku.Waktu berlalu
dengan sangat lambat.Kami hidup
serumah tetapiseperti tidak
mengenal satu sama lain.Dia
pulang makin
larutmalam.Suasana tegang
didalam rumah.
Suatu hari,aku berjalan melewati
sebuah caf?,melalui keremangan
lampudan kisi-kisi jendela, aku
melihat suamiku dengan seorang
wanitadidalam.Dia sedang
menyibak rambut sang gadis
dengan mesra.Aku tertegundan
mengerti apa yg telah terjadi.Aku
masuk kedalam dan berdiri di
depanmereka sambil menatap
tajam kearahnya.Aku tidak
menangis juga tidakberkata
apapun karena aku juga tidak
tahu harus berkata apa.Sang
gadismelihatku dan ke arah
suamiku dan segera hendak
berlalu.Tetapi dicegaholeh
suamiku dan menatap kembali ke
arahku dengan sinar mata yg
tidakkalah tajam dariku.Suara
detak jangtungku terasa sangat
keras,setiapdetak suara seperti
suara menuju kematian.Akhirnya
aku mengalah danberlalu dari
hadapan mereka,jika tidak..
mungkin aku akan jatuh
bersamabayiku dihadapan
mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke
rumah.Seakan menjelaskan
padaku apa yangtelah
terjadi.Sepeninggal nenek,rajutan
cinta kasih kami juga
sepertinyatelah berakhir.Dia tidak
kembali lagi ke rumah,kadang
sewaktu pulang kerumah,aku
mendapati lemari seperti bekas
dibongkar.Aku tahu dia
kembalimengambil barang-
barang keperluannya.Aku tidak
ingin menelepon diawalaupun
kadang terbersit suatu keinginan
untuk menjelaskan
semuaini.Tetapi itu tidak
terjadi.........,semua berlalu begitu
saja.
Aku mulai hidup seorang
diri,pergi check kandungan
seorang diri.Setiapkali melihat
sepasang suami istri sedang check
kandungan bersama,hatiini serasa
hancur.Teman-teman
menyarankan agar aku
membuang saja bayiini,tetapi aku
seperti orang yg sedang histeris
mempertahankanmiliknya.Hitung-
hitung sebagai pembuktian
kepada nenek bahwa aku
tidakbersalah.

Suatu hari pulang kerja,aku
melihat dia duduk didepan ruang
tamu.Ruanganpenuh dengan
asap rokok dan ada selembar
kertas diatas meja,tidak
perlutanya aku juga tahu surat
apa itu.2 bulan hidup sendiri,aku
sudah bisamengontrol
emosi.Sambil membuka mantel
dan topi aku
berkatakepadanya:"Tunggu
sebentar,aku akan segera
menanda
tanganinya".Diamelihatku dengan
pandangan awut-awutan
demikian juga aku.Aku
berkatapada diri sendiri,jangan
menangis,jangan menangis.Mata
ini terasa sakitsekali tetapi aku
terus bertahan agar air mata ini
tidak keluar.Selesaimembuka
mantel,aku berjalan ke arahnya
dan ternyata dia
memperhatikanperutku yg agak
membuncit.Sambil duduk di
kursi,aku menanda tanganisurat
itu dan menyodorkan
kepadanya."Lu di,kamu hamil?"
Semenjak nenekmeninggal,itulah
pertama kali dia berbicara
kepadaku.Aku tidak bisa
lagimembendung air mataku yg
menglir keluar dengan
derasnya.Akumenjawab:"Iya,tetapi
tidak apa-apa.Kamu sudah boleh
pergi".Dia tidakpergi,dalam
keremangan ruangan kami saling
berpandangan.Perlahan-lahandia
membungkukan badanya ke
tanganku,air matanya terasa
menembus lenganbajuku.Tetapi di
lubuk hatiku,semua sudah
berlalu,banyak hal yg sudah pergi
dan tidak bisa diambil kembali.

Entah sudah berapa kali aku
mendengar dia mengucapkan
kata:"Maafkanaku,maafkan
aku".Aku pernah berpikir untuk
memaafkannya tetapi
tidakbisa.Tatapan matanya di cafe
itu tidak akan pernah aku
lupakan.Cintadiantara kami telah
ada sebuah luka yg
menganga.Semua ini adalah
sebuahakibat kesengajaan
darinya.
Berharap dinding es itu akan
mencair,tetapi yang telah berlalu
tidakakan pernah kembali.Hanya
sewaktu memikirkan bayiku,aku
bisa bertahanuntuk terus
hidup.Terhadapnya,hatiku dingin
bagaikan es,tidak
pernahmenyentuh semua
makanan pembelian dia,tidak
menerima semua
hadiahpemberiannya tidak juga
berbicara lagi dengannya.Sejak
menanda tanganisurat itu,semua
cintaku padanya sudah
berlalu,harapanku telah
lenyaptidak berbekas.
Kadang dia mencoba masuk ke
kamar untuk tidur bersamaku,aku
segeraberlalu ke ruang tamu,dia
terpaksa kembali ke kamar
nenek.Malamhari,terdengar suara
orang mengerang dari kamar
nenek tetapi aku tidakperduli.Itu
adalah permainan dia dari
dulu.Jika aku tidak
perdulipadanya,dia akan berpura-
pura sakit sampai aku
menghampirinya danbertanya apa
yang sakit.Dia lalu akan
memelukku sambil
tertawaterbahak-bahak.Dia
lupa........,itu adalah dulu, saat
cintaku masihmembara, sekarang
apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya,setiap malam
aku mendengar suara orang
mengerangsampai anakku
lahir.Hampir setiap hari dia selalu
membeli barang-
barangperlengkapan
bayi,perlengkapan anak-anak dan
buku-buku bacaan untukanak-
anak.Setumpuk demi setumpuk
sampai kamarnya penuh sesak
denganbarang-barang.Aku tahu
dia mencoba menarik simpatiku
tetapi aku
tidakbergeming.Terpaksa dia
mengurung diri dalam
kamar,malam hari darikamarnya
selalu terdengar suara pencetan
keyboard komputer.Mungkin
dialagi tergila-gila chatting dan
berpacaran di dunia maya
pikirku.Bagikuitu bukan lagi suatu
masalah.
Suatu malam di musim
semi,perutku tiba-tiba terasa
sangat sakit dan akuberteriak
dengan suara yg keras.Dia segera
berlari masuk kekamar,sepertinya
dia tidak pernah tidur.Saat inilah
yg ditunggu-tungguolehnya.Aku
digendongnya dan berlari
mencari taksi ke
rumahsakit.Sepanjang jalan,dia
mengenggam dengan erat
tanganku,menghapuskeringat
dingin yg mengalir di
dahiku.Sampai di rumah sakit,aku
segeradigendongnya menuju
ruang bersalin.Di punggungnya yg
kurus kering,akuterbaring dengan
hangat dalam
dekapannya.Sepanjang
hidupku,siapa lagi ygmencintaiku
sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin,dia
memandangku dengan tatapan
penuh kasihsayang saat aku
didorong menuju
persalinan,sambil menahan sakit
akumasih sempat tersenyum
padanya.Keluar dari ruang
bersalin,dia memandangaku dan
anakku dengan wajah penuh
dengan air mata sambil
tersenyumbahagia.Aku
memegang tanganya,dia
membalas memandangku
denganbahagia,tersenyum dan
menangis lalu terjerambab ke
lantai.Aku berteriakhisteris
memanggil namanya.
Setelah sadar,dia tersenyum
tetapi tidak bisa
membukamatanya.........aku
pernah berpikir tidak akan lagi
meneteskan sebutirair matapun
untuknya,tetapi kenyataannya
tidak demikian,aku tidak
pernahmerasakan sesakit saat
ini.Kata dokter,kanker hatinya
sudah sampai padastadium
mematikan,bisa bertahan sampai
hari ini sudah merupakan
sebuahmukjijat.Aku tanya
kapankah kanker itu terdeteksi? 5
bulan yg lalu katadokter,bersiap-
siaplah menghadapi kemungkinan
terburuk.Aku tidak lagiperduli
dengan nasehat perawat,aku
segera pulang ke rumah dan ke
kamarnenek lalu menyalakan
komputer.

Ternyata selama ini suara orang
mengerang adalah benar apa
adanya,akumasih berpikir dia
sedang
bersandiwara............Sebuah surat
yg sangatpanjang ada di dalam
komputer yg ditujukan kepada
anak kami."Anakku,demidirimu
aku terus bertahan,sampai aku
bisa melihatmu.Itu
adalahharapanku.Aku tahu dalam
hidup ini,kita akan menghadapi
semua bentukkebahagiaan dan
kekecewaan,sungguh bahagia jika
aku bisa melaluinyabersamamu
tetapi ayah tidak mempunyai
kesempatan untuk
itu.Didalamkomputer ini,ayah
mencoba memberikan saran dan
nasehat terhadap
segalakemungkinan hidup yg
akan kamu hadapi.Kamu boleh
mempertimbangkan saranayah.
"Anakku,selesai menulis surat
ini,ayah merasa telah
menemanimu hidupselama
bertahun -tahun.Ayah sungguh
bahagia.Cintailah ibumu,dia
sungguhmenderita,dia adalah
orang yg paling mencintaimu dan
adalah orang ygpaling ayah
cintai".Mulai dari kejadian yg
mungkin akan terjadi sejak
TK,SD,SMP,SMA
sampaikuliah,semua tertulis
dengan lengkap didalamnya.Dia
juga menulis sebuahsurat
untukku."Kasihku,dapat
menikahimu adalah hal yg paling
bahagia akurasakan dalam hidup
ini.Maafkan salahku,maafkan aku
tidak pernahmemberitahumu
tentang penyakitku. Aku tidak
mau kesehatan bayi kitaterganggu
oleh karenanya.Kasihku,jika
engkau menangis sewaktu
membacasurat ini, berarti kau
telah memaafkan aku.Terima
kasih atas cintamupadaku selama
ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak
punya kesempatan
untukmemberikannyapada anak
kita. Pada bungkusan hadiah
tertulis semua tahundalam
perjalanan hidupnya".

Kembali ke rumah sakit,suamiku
masih terbaring lemah.Aku
menggendonganak kami dan
membaringkannya diatas dadanya
sambilberkata:"Sayang,bukalah
matamu sebentar saja,lihatlah
anak kita.Aku maudia merasakan
kasih sayang dan hangatnya
pelukan ayahnya".Dengan
susahpayah dia membuka
matanya,tersenyum..............anak
itu tetap
dalamdekapannya,dengan
tanganya yg mungil memegangi
tangan ayahnya yg kurusdan
lemah.Tidak tahu aku sudah
menjepret berapa kali momen itu
dengankamera di tangan sambil
berurai air mata....................
Teman2 terkasih, aku sharing
cerita ini kepada kalian agar kita
semuabisa menyimak pesan dari
cerita ini. Mungkin saat ini air
mata kalian sedang jatuh
mengalir atau mata masih
sembab sehabis menangis,
ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika
ada sesuatu yg mengganjal di hati
diantarakalian yg saling
mengasihi, sebaiknya utarakanlah
jangan simpan didalamhati.Siapa
tau apa yg akan terjadi besok?
Ada sebuah pertanyaan:Jikakita
tahu besok adalah hari
kiamat,apakah kita akan
menyesali semua halyg telah kita
perbuat? atau apa yg telah kita
ucapkan? Sebelum
segalanyamenjadi
terlambat,pikirlah matang2 semua
yg akan kita lakukan sebelumkita
menyesalinya seumur hidup.

read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments



Sebuah salah pengertian yg
mengakibatkan kehancuran
sebuah rumah tangga.Tatkala nilai
akhir sebuah kehidupan sudah
terbuka,tetapi segalanya sudah
terlambat. Membawa nenek utk
tinggal bersama menghabiskan
masa tua nya bersama kami,malah
telah menghianati ikrar cinta yg
telah kami buat selama ini,setelah
2 tahun menikah,saya dan suami
setuju menjemput nenek di
kampung utk tinggal bersama.
Sejak kecil suami saya telah
kehilangan ayahnya,dia adalah
satu-satunya harapan
nenek,nenek pula yg
membesarkannya dan
menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda
setuju,kami segera menyiapkan
sebuah kamar yg menghadap
taman untuk nenek,agar dia
dapat berjemur,menanam bunga
dan sebagainya.Suami berdiri
didepan kamar yg sangat kaya
dgn sinar matahari,tidak sepatah
katapun yg terucap tiba-tiba saja
dia mengangkatsaya dan
memutar-mutar saya seperti
adegan dalam film India dan
berkata:"Mari,kita jemput nenek
di kampung".

Suami berbadan tinggi besar,aku
suka sekali menyandarkan
kepalaku kedadanya yg
bidang,ada suatu perasaan
nyaman dan aman disana.Aku
sepertisebuah boneka kecil yg
kapan saja bisa diangkat dan
dimasukan
kedalamkantongnya.Kalau terjadi
selisih paham diantara kami,dia
suka tiba-tibamengangkatku
tinggi-tinggi diatas kepalanya dan
diputar-putar sampai
akuberteriak ketakutan baru
diturunkan.Aku sungguh
menikmati saat-saatseperti itu.
Kebiasaan nenek di kampung
tidak berubah.Aku suka sekali
menghias rumahdengan bunga
segar,sampai akhirnya nenek
tidak tahan lagi dan
berkatakepada suami:"Istri kamu
hidup foya-foya ,buat apa beli
bunga? Kan bungatidak bisa
dimakan?" Aku menjelaskannya
kepada nenek:"Ibu,rumah
denganbunga segar membuat
rumah terasa lebih nyaman dan
suasana hati lebihgembira."Nenek
berlalu sambil mendumel,suamiku
berkata sambiltertawa:"Ibu,ini
kebiasaan orang kota ,lambat
laun ibu akan terbiasajuga."
Nenek tidak protes lagi,tetapi
setiap kali melihatku pulang
sambilmembawa bunga,dia tidak
bisa menahan diri untuk bertanya
berapa hargabunga itu,setiap
mendengar jawabanku dia selalu
mencibir sambilmenggeleng-
gelengkan kepala.Setiap
membawa pulang barang
belanjaan,diaselalu tanya itu
berapa harganya, ini berapa.
Setiap aku jawab,diaselalu
berdecak dengan suara
keras.Suamiku memencet
hidungku sambilberkata:"Putriku,
kan kamu bisa berbohong.Jangan
katakan harga yangsebenarnya."
Lambat laun,keharmonisan dalam
rumah tanggaku mulaiterusik

Nenek sangat tidak bisa
menerima melihat suamiku
bangun pagi menyiapkansarapan
pagi untuk dia sendiri,di mata
nenek seorang anak laki-
lakimasuk ke dapur adalah hal
yang sangat memalukan.Di meja
makan,wajahnenek selalu
cemberut dan aku sengaja seperti
tidak mengetahuinya.Nenekselalu
membuat bunyi-bunyian dengan
alat makan seperti sumpit
dansendok,itulah cara dia protes.
Aku adalah instrukstur
tari,seharian terus menari
membuat badanku
sangatletih,aku tidak ingin
membuang waktu istirahatku
dengan bangun pagiapalagi disaat
musim dingin.Nenek kadang juga
suka membantuku didapur,tetapi
makin dibantu aku menjadi
semakin repot,misalnya;dia
sukamenyimpan semua kantong-
kantong bekas
belanjaan,dikumpulkan bisa
untukdijual katanya.Jadilah
rumahku seperti tempat
pemulungan
kantongplastik,dimana-mana
terlihat kantong plastik besar
tempat semua kumpulankantong
plastik.
Kebiasaan nenek mencuci piring
bekas makan tidak menggunakan
cairanpencuci,agar supaya dia
tidak tersinggung,aku selalu
mencucinya sekalilagi pada saat
dia sudah tidur.Suatu hari,nenek
mendapati aku sedangmencuci
piring malam harinya,dia segera
masukke kamar sambil
membantingpintu dan
menangis.Suamiku jadi serba
salah,malam itu kami tidur
sepertiorang bisu,aku coba
bermanja-manja dengan dia,tetapi
dia tidakperduli.Aku menjadi
kecewa dan marah."Apa
salahku?" Dia melotot
sambilberkata:"Kenapa tidak
kamu biarkan saja? Apakah
memakan dengan pring itubisa
membuatmu mati?"
Aku dan nenek tidak bertegur
sapa untuk waktu yg culup
lama,suasanamejadi
kaku.Suamiku menjadi sangat
kikuk,tidak tahu harus berpihak
padasiapa?Nenek tidak lagi
membiarkan suamiku masuk ke
dapur,setiap pagi diaselalu
bangun lebih pagi dan
menyiapkan sarapan
untuknya,suatukebahagiaan
terpancar di wajahnya jika melihat
suamiku makan
denganlahap,dengan sinar mata
yang seakan mencemohku
sewaktu melihatpadaku,seakan
berkata dimana tanggung
jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari
tidak terganggu,aku selalu
membelimakanan diluar pada
saat berangkat kerja.Saat
tidur,suami berkata:"Ludi,apakah
kamu merasa masakan ibu tidak
enak dan tidak bersih
sehinggakamu tidak pernah
makan di rumah?" sambil
memunggungiku dia
berkatatanpa menghiraukan air
mata yg mengalir di kedua belah
pipiku.Dan diaakhirnya
berkata:"Anggaplah ini sebuah
permintaanku,makanlah
bersamakami setiap pagi."Aku
mengiyakannya dan kembali ke
meja makan yg serbacanggung
itu.

Pagi itu nenek memasak
bubur,kami sedang makan dan
tiba-tiba ada suatuperasaan yg
sangat mual menimpaku,seakan-
akan isi perut mau
keluarsemua.Aku menahannya
sambil berlari ke kamar
mandi,sampai disana akusegera
mengeluarkan semua isi
perut.Setelah agak reda,aku
melihatsuamiku berdiri didepan
pintu kamar mandi dan
memandangku dengan sinarmata
yg tajam,diluar sana terdengar
suara tangisan nenek danberkata-
kata dengan bahasa
daerahnya.Aku terdiam dan
terbengong tanpabisa berkata-
kata.Sungguh bukan sengaja aku
berbuat demikian!.
Pertama kali dalam
perkawinanku,aku bertengkar
hebat dengansuamiku,nenek
melihat kami dengan mata merah
dan berjalan
menjauh......suamiku segera
mengejarnya keluar rumah.
Menyambut anggota baru tetapi
dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak
pulang ke rumah dan tidak
jugameneleponku.Aku sangat
kecewa,semenjak kedatangan
nenek di rumah ini,akusudah
banyak mengalah,mau bagaimana
lagi?Entah kenapa aku selalu
merasamual dan kehilangan
nafsu makan ditambah lagi
dengan keadaan rumahkuyang
kacau,sungguh sangat
menyebalkan.Akhirnya teman
sekerjakuberkata:"Lu Di,sebaiknya
kamu periksa ke dokter."Hasil
pemeriksaanmenyatakan aku
sedang hamil.Aku baru sadar
mengapa aku mual-mual
pagiitu.Sebuah berita gembira yg
terselip juga kesedihan.Mengapa
suami dannenek sebagai orang yg
berpengalaman tidak berpikir
sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku
melihat suamiku,3 hari tidak
bertemu diaberubah drastis,muka
kusut kurang tidur,aku ingin
segera berlalu tetapirasa iba
membuatku tertegun dan
memanggilnya.Dia melihat ke
arahkutetapi seakan akan tidak
mengenaliku lagi,pandangan
matanya penuh dengankebencian
dan itu melukaiku.Aku berkata
pada diriku sendiri,jangan
lagimelihatnya dan segera
memanggil taksi.Padahal aku ingin
memberitahunyabahwa kami
akan segera memiliki seorang
anak.Dan berharap aku
akandiangkatnya tinggi-tinggi dan
diputar-putar sampai aku minta
ampuntetapi..... mimpiku tidak
menjadi kenyataan.Didalam taksi
air matakumengalir dengan
deras.Mengapa kesalah pahaman
ini berakibat sangatburuk?
Sampai di rumah aku berbaring di
ranjang memikirkan
peristiwatadi,memikirkan sinar
matanya yg penuh dengan
kebencian,aku menangisdengan
sedihnya.Tengah malam,aku
mendengar suara orang
membuka laci,akumenyalakan
lampu dan melihat dia dgn wajah
berlinang air mata
sedangmengambil uang dan buku
tabungannya.Aku nenatapnya
dengan dingin tanpaberkata-
kata.Dia seperti tidak melihatku
saja dan segeraberlalu.Sepertinya
dia sudah memutuskan utk
meninggalkan aku.Sungguhlelaki
yg sangat picik,dalam saat begini
dia masih bisa
membedakanantara cinta dengan
uang.Aku tersenyum sambil
menitikan air mata.
Aku tidak masuk kerja keesokan
harinya,aku ingin secepatnya
membereskanmasalah ini,aku
akan membicarakan semua
masalah ini dan pergi
mencarinyadi kantornya.Di
kantornya aku bertemu dengan
seketarisnya yg melihatkudengan
wajah bingung."Ibunya pak
direktur baru saja mengalami
kecelakaanlalu lintas dan sedang
berada di rumah sakit.Mulutku
terbuka lebar.Akusegera menuju
rumah sakit dan saat
menemukannya,nenek
sudahmeninggal.Suamiku tidak
pernah menatapku,wajahnya
kaku.Aku memandangjasad
nenek yg terbujur kaku.Sambil
menangis aku menjerit
dalamhati:"Tuhan,mengapa ini
bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara
pemakaman,suamiku tidak
pernah bertegur
sapadenganku,jika memandangku
selalu dengan pandangan penuh
dengankebencian.Peristiwa
kecelakaan itu aku juga tahu dari
orang lain,pagiitu nenek berjalan
ke arah terminal,rupanya dia mau
kembali kekampung.Suamiku
mengejar sambil berlari,nenek
juga berlari makin cepatsampai
tidak melihat sebuah bus yg
datang ke arahnya dengan
kencang.Akubaru mengerti
mengapa pandangan suamiku
penuh dengan kebencian.Jika
akutidak muntah pagi itu,jika kami
tidak
bertengkar,jika............dimatanya,akulah
penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar
nenek,setiap malam pulang kerja
dengan badanpenuh dengan bau
asap rokok dan alkohol.Aku
merasa bersalah tetapi
jugamerasa harga diriku terinjak-
injak.Aku ingin menjelaskan
bahwa semua inibukan salahku
dan juga memberitahunya bahwa
kami akan segera
mempunyaianak.Tetapi melihat
sinar matanya,aku tidak pernah
menjelaskan masalahini.Aku rela
dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini
bukansalahku.Waktu berlalu
dengan sangat lambat.Kami hidup
serumah tetapiseperti tidak
mengenal satu sama lain.Dia
pulang makin
larutmalam.Suasana tegang
didalam rumah.
Suatu hari,aku berjalan melewati
sebuah caf?,melalui keremangan
lampudan kisi-kisi jendela, aku
melihat suamiku dengan seorang
wanitadidalam.Dia sedang
menyibak rambut sang gadis
dengan mesra.Aku tertegundan
mengerti apa yg telah terjadi.Aku
masuk kedalam dan berdiri di
depanmereka sambil menatap
tajam kearahnya.Aku tidak
menangis juga tidakberkata
apapun karena aku juga tidak
tahu harus berkata apa.Sang
gadismelihatku dan ke arah
suamiku dan segera hendak
berlalu.Tetapi dicegaholeh
suamiku dan menatap kembali ke
arahku dengan sinar mata yg
tidakkalah tajam dariku.Suara
detak jangtungku terasa sangat
keras,setiapdetak suara seperti
suara menuju kematian.Akhirnya
aku mengalah danberlalu dari
hadapan mereka,jika tidak..
mungkin aku akan jatuh
bersamabayiku dihadapan
mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke
rumah.Seakan menjelaskan
padaku apa yangtelah
terjadi.Sepeninggal nenek,rajutan
cinta kasih kami juga
sepertinyatelah berakhir.Dia tidak
kembali lagi ke rumah,kadang
sewaktu pulang kerumah,aku
mendapati lemari seperti bekas
dibongkar.Aku tahu dia
kembalimengambil barang-
barang keperluannya.Aku tidak
ingin menelepon diawalaupun
kadang terbersit suatu keinginan
untuk menjelaskan
semuaini.Tetapi itu tidak
terjadi.........,semua berlalu begitu
saja.
Aku mulai hidup seorang
diri,pergi check kandungan
seorang diri.Setiapkali melihat
sepasang suami istri sedang check
kandungan bersama,hatiini serasa
hancur.Teman-teman
menyarankan agar aku
membuang saja bayiini,tetapi aku
seperti orang yg sedang histeris
mempertahankanmiliknya.Hitung-
hitung sebagai pembuktian
kepada nenek bahwa aku
tidakbersalah.

Suatu hari pulang kerja,aku
melihat dia duduk didepan ruang
tamu.Ruanganpenuh dengan
asap rokok dan ada selembar
kertas diatas meja,tidak
perlutanya aku juga tahu surat
apa itu.2 bulan hidup sendiri,aku
sudah bisamengontrol
emosi.Sambil membuka mantel
dan topi aku
berkatakepadanya:"Tunggu
sebentar,aku akan segera
menanda
tanganinya".Diamelihatku dengan
pandangan awut-awutan
demikian juga aku.Aku
berkatapada diri sendiri,jangan
menangis,jangan menangis.Mata
ini terasa sakitsekali tetapi aku
terus bertahan agar air mata ini
tidak keluar.Selesaimembuka
mantel,aku berjalan ke arahnya
dan ternyata dia
memperhatikanperutku yg agak
membuncit.Sambil duduk di
kursi,aku menanda tanganisurat
itu dan menyodorkan
kepadanya."Lu di,kamu hamil?"
Semenjak nenekmeninggal,itulah
pertama kali dia berbicara
kepadaku.Aku tidak bisa
lagimembendung air mataku yg
menglir keluar dengan
derasnya.Akumenjawab:"Iya,tetapi
tidak apa-apa.Kamu sudah boleh
pergi".Dia tidakpergi,dalam
keremangan ruangan kami saling
berpandangan.Perlahan-lahandia
membungkukan badanya ke
tanganku,air matanya terasa
menembus lenganbajuku.Tetapi di
lubuk hatiku,semua sudah
berlalu,banyak hal yg sudah pergi
dan tidak bisa diambil kembali.

Entah sudah berapa kali aku
mendengar dia mengucapkan
kata:"Maafkanaku,maafkan
aku".Aku pernah berpikir untuk
memaafkannya tetapi
tidakbisa.Tatapan matanya di cafe
itu tidak akan pernah aku
lupakan.Cintadiantara kami telah
ada sebuah luka yg
menganga.Semua ini adalah
sebuahakibat kesengajaan
darinya.
Berharap dinding es itu akan
mencair,tetapi yang telah berlalu
tidakakan pernah kembali.Hanya
sewaktu memikirkan bayiku,aku
bisa bertahanuntuk terus
hidup.Terhadapnya,hatiku dingin
bagaikan es,tidak
pernahmenyentuh semua
makanan pembelian dia,tidak
menerima semua
hadiahpemberiannya tidak juga
berbicara lagi dengannya.Sejak
menanda tanganisurat itu,semua
cintaku padanya sudah
berlalu,harapanku telah
lenyaptidak berbekas.
Kadang dia mencoba masuk ke
kamar untuk tidur bersamaku,aku
segeraberlalu ke ruang tamu,dia
terpaksa kembali ke kamar
nenek.Malamhari,terdengar suara
orang mengerang dari kamar
nenek tetapi aku tidakperduli.Itu
adalah permainan dia dari
dulu.Jika aku tidak
perdulipadanya,dia akan berpura-
pura sakit sampai aku
menghampirinya danbertanya apa
yang sakit.Dia lalu akan
memelukku sambil
tertawaterbahak-bahak.Dia
lupa........,itu adalah dulu, saat
cintaku masihmembara, sekarang
apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya,setiap malam
aku mendengar suara orang
mengerangsampai anakku
lahir.Hampir setiap hari dia selalu
membeli barang-
barangperlengkapan
bayi,perlengkapan anak-anak dan
buku-buku bacaan untukanak-
anak.Setumpuk demi setumpuk
sampai kamarnya penuh sesak
denganbarang-barang.Aku tahu
dia mencoba menarik simpatiku
tetapi aku
tidakbergeming.Terpaksa dia
mengurung diri dalam
kamar,malam hari darikamarnya
selalu terdengar suara pencetan
keyboard komputer.Mungkin
dialagi tergila-gila chatting dan
berpacaran di dunia maya
pikirku.Bagikuitu bukan lagi suatu
masalah.
Suatu malam di musim
semi,perutku tiba-tiba terasa
sangat sakit dan akuberteriak
dengan suara yg keras.Dia segera
berlari masuk kekamar,sepertinya
dia tidak pernah tidur.Saat inilah
yg ditunggu-tungguolehnya.Aku
digendongnya dan berlari
mencari taksi ke
rumahsakit.Sepanjang jalan,dia
mengenggam dengan erat
tanganku,menghapuskeringat
dingin yg mengalir di
dahiku.Sampai di rumah sakit,aku
segeradigendongnya menuju
ruang bersalin.Di punggungnya yg
kurus kering,akuterbaring dengan
hangat dalam
dekapannya.Sepanjang
hidupku,siapa lagi ygmencintaiku
sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin,dia
memandangku dengan tatapan
penuh kasihsayang saat aku
didorong menuju
persalinan,sambil menahan sakit
akumasih sempat tersenyum
padanya.Keluar dari ruang
bersalin,dia memandangaku dan
anakku dengan wajah penuh
dengan air mata sambil
tersenyumbahagia.Aku
memegang tanganya,dia
membalas memandangku
denganbahagia,tersenyum dan
menangis lalu terjerambab ke
lantai.Aku berteriakhisteris
memanggil namanya.
Setelah sadar,dia tersenyum
tetapi tidak bisa
membukamatanya.........aku
pernah berpikir tidak akan lagi
meneteskan sebutirair matapun
untuknya,tetapi kenyataannya
tidak demikian,aku tidak
pernahmerasakan sesakit saat
ini.Kata dokter,kanker hatinya
sudah sampai padastadium
mematikan,bisa bertahan sampai
hari ini sudah merupakan
sebuahmukjijat.Aku tanya
kapankah kanker itu terdeteksi? 5
bulan yg lalu katadokter,bersiap-
siaplah menghadapi kemungkinan
terburuk.Aku tidak lagiperduli
dengan nasehat perawat,aku
segera pulang ke rumah dan ke
kamarnenek lalu menyalakan
komputer.

Ternyata selama ini suara orang
mengerang adalah benar apa
adanya,akumasih berpikir dia
sedang
bersandiwara............Sebuah surat
yg sangatpanjang ada di dalam
komputer yg ditujukan kepada
anak kami."Anakku,demidirimu
aku terus bertahan,sampai aku
bisa melihatmu.Itu
adalahharapanku.Aku tahu dalam
hidup ini,kita akan menghadapi
semua bentukkebahagiaan dan
kekecewaan,sungguh bahagia jika
aku bisa melaluinyabersamamu
tetapi ayah tidak mempunyai
kesempatan untuk
itu.Didalamkomputer ini,ayah
mencoba memberikan saran dan
nasehat terhadap
segalakemungkinan hidup yg
akan kamu hadapi.Kamu boleh
mempertimbangkan saranayah.
"Anakku,selesai menulis surat
ini,ayah merasa telah
menemanimu hidupselama
bertahun -tahun.Ayah sungguh
bahagia.Cintailah ibumu,dia
sungguhmenderita,dia adalah
orang yg paling mencintaimu dan
adalah orang ygpaling ayah
cintai".Mulai dari kejadian yg
mungkin akan terjadi sejak
TK,SD,SMP,SMA
sampaikuliah,semua tertulis
dengan lengkap didalamnya.Dia
juga menulis sebuahsurat
untukku."Kasihku,dapat
menikahimu adalah hal yg paling
bahagia akurasakan dalam hidup
ini.Maafkan salahku,maafkan aku
tidak pernahmemberitahumu
tentang penyakitku. Aku tidak
mau kesehatan bayi kitaterganggu
oleh karenanya.Kasihku,jika
engkau menangis sewaktu
membacasurat ini, berarti kau
telah memaafkan aku.Terima
kasih atas cintamupadaku selama
ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak
punya kesempatan
untukmemberikannyapada anak
kita. Pada bungkusan hadiah
tertulis semua tahundalam
perjalanan hidupnya".

Kembali ke rumah sakit,suamiku
masih terbaring lemah.Aku
menggendonganak kami dan
membaringkannya diatas dadanya
sambilberkata:"Sayang,bukalah
matamu sebentar saja,lihatlah
anak kita.Aku maudia merasakan
kasih sayang dan hangatnya
pelukan ayahnya".Dengan
susahpayah dia membuka
matanya,tersenyum..............anak
itu tetap
dalamdekapannya,dengan
tanganya yg mungil memegangi
tangan ayahnya yg kurusdan
lemah.Tidak tahu aku sudah
menjepret berapa kali momen itu
dengankamera di tangan sambil
berurai air mata....................
Teman2 terkasih, aku sharing
cerita ini kepada kalian agar kita
semuabisa menyimak pesan dari
cerita ini. Mungkin saat ini air
mata kalian sedang jatuh
mengalir atau mata masih
sembab sehabis menangis,
ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika
ada sesuatu yg mengganjal di hati
diantarakalian yg saling
mengasihi, sebaiknya utarakanlah
jangan simpan didalamhati.Siapa
tau apa yg akan terjadi besok?
Ada sebuah pertanyaan:Jikakita
tahu besok adalah hari
kiamat,apakah kita akan
menyesali semua halyg telah kita
perbuat? atau apa yg telah kita
ucapkan? Sebelum
segalanyamenjadi
terlambat,pikirlah matang2 semua
yg akan kita lakukan sebelumkita
menyesalinya seumur hidup.

read more

Jangan Ngambek yang berkepanjangan terhadap orang yang kamu kasihi

0 comments



Sebuah salah pengertian yg
mengakibatkan kehancuran
sebuah rumah tangga.Tatkala nilai
akhir sebuah kehidupan sudah
terbuka,tetapi segalanya sudah
terlambat. Membawa nenek utk
tinggal bersama menghabiskan
masa tua nya bersama kami,malah
telah menghianati ikrar cinta yg
telah kami buat selama ini,setelah
2 tahun menikah,saya dan suami
setuju menjemput nenek di
kampung utk tinggal bersama.
Sejak kecil suami saya telah
kehilangan ayahnya,dia adalah
satu-satunya harapan
nenek,nenek pula yg
membesarkannya dan
menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda
setuju,kami segera menyiapkan
sebuah kamar yg menghadap
taman untuk nenek,agar dia
dapat berjemur,menanam bunga
dan sebagainya.Suami berdiri
didepan kamar yg sangat kaya
dgn sinar matahari,tidak sepatah
katapun yg terucap tiba-tiba saja
dia mengangkatsaya dan
memutar-mutar saya seperti
adegan dalam film India dan
berkata:"Mari,kita jemput nenek
di kampung".

Suami berbadan tinggi besar,aku
suka sekali menyandarkan
kepalaku kedadanya yg
bidang,ada suatu perasaan
nyaman dan aman disana.Aku
sepertisebuah boneka kecil yg
kapan saja bisa diangkat dan
dimasukan
kedalamkantongnya.Kalau terjadi
selisih paham diantara kami,dia
suka tiba-tibamengangkatku
tinggi-tinggi diatas kepalanya dan
diputar-putar sampai
akuberteriak ketakutan baru
diturunkan.Aku sungguh
menikmati saat-saatseperti itu.
Kebiasaan nenek di kampung
tidak berubah.Aku suka sekali
menghias rumahdengan bunga
segar,sampai akhirnya nenek
tidak tahan lagi dan
berkatakepada suami:"Istri kamu
hidup foya-foya ,buat apa beli
bunga? Kan bungatidak bisa
dimakan?" Aku menjelaskannya
kepada nenek:"Ibu,rumah
denganbunga segar membuat
rumah terasa lebih nyaman dan
suasana hati lebihgembira."Nenek
berlalu sambil mendumel,suamiku
berkata sambiltertawa:"Ibu,ini
kebiasaan orang kota ,lambat
laun ibu akan terbiasajuga."
Nenek tidak protes lagi,tetapi
setiap kali melihatku pulang
sambilmembawa bunga,dia tidak
bisa menahan diri untuk bertanya
berapa hargabunga itu,setiap
mendengar jawabanku dia selalu
mencibir sambilmenggeleng-
gelengkan kepala.Setiap
membawa pulang barang
belanjaan,diaselalu tanya itu
berapa harganya, ini berapa.
Setiap aku jawab,diaselalu
berdecak dengan suara
keras.Suamiku memencet
hidungku sambilberkata:"Putriku,
kan kamu bisa berbohong.Jangan
katakan harga yangsebenarnya."
Lambat laun,keharmonisan dalam
rumah tanggaku mulaiterusik

Nenek sangat tidak bisa
menerima melihat suamiku
bangun pagi menyiapkansarapan
pagi untuk dia sendiri,di mata
nenek seorang anak laki-
lakimasuk ke dapur adalah hal
yang sangat memalukan.Di meja
makan,wajahnenek selalu
cemberut dan aku sengaja seperti
tidak mengetahuinya.Nenekselalu
membuat bunyi-bunyian dengan
alat makan seperti sumpit
dansendok,itulah cara dia protes.
Aku adalah instrukstur
tari,seharian terus menari
membuat badanku
sangatletih,aku tidak ingin
membuang waktu istirahatku
dengan bangun pagiapalagi disaat
musim dingin.Nenek kadang juga
suka membantuku didapur,tetapi
makin dibantu aku menjadi
semakin repot,misalnya;dia
sukamenyimpan semua kantong-
kantong bekas
belanjaan,dikumpulkan bisa
untukdijual katanya.Jadilah
rumahku seperti tempat
pemulungan
kantongplastik,dimana-mana
terlihat kantong plastik besar
tempat semua kumpulankantong
plastik.
Kebiasaan nenek mencuci piring
bekas makan tidak menggunakan
cairanpencuci,agar supaya dia
tidak tersinggung,aku selalu
mencucinya sekalilagi pada saat
dia sudah tidur.Suatu hari,nenek
mendapati aku sedangmencuci
piring malam harinya,dia segera
masukke kamar sambil
membantingpintu dan
menangis.Suamiku jadi serba
salah,malam itu kami tidur
sepertiorang bisu,aku coba
bermanja-manja dengan dia,tetapi
dia tidakperduli.Aku menjadi
kecewa dan marah."Apa
salahku?" Dia melotot
sambilberkata:"Kenapa tidak
kamu biarkan saja? Apakah
memakan dengan pring itubisa
membuatmu mati?"
Aku dan nenek tidak bertegur
sapa untuk waktu yg culup
lama,suasanamejadi
kaku.Suamiku menjadi sangat
kikuk,tidak tahu harus berpihak
padasiapa?Nenek tidak lagi
membiarkan suamiku masuk ke
dapur,setiap pagi diaselalu
bangun lebih pagi dan
menyiapkan sarapan
untuknya,suatukebahagiaan
terpancar di wajahnya jika melihat
suamiku makan
denganlahap,dengan sinar mata
yang seakan mencemohku
sewaktu melihatpadaku,seakan
berkata dimana tanggung
jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari
tidak terganggu,aku selalu
membelimakanan diluar pada
saat berangkat kerja.Saat
tidur,suami berkata:"Ludi,apakah
kamu merasa masakan ibu tidak
enak dan tidak bersih
sehinggakamu tidak pernah
makan di rumah?" sambil
memunggungiku dia
berkatatanpa menghiraukan air
mata yg mengalir di kedua belah
pipiku.Dan diaakhirnya
berkata:"Anggaplah ini sebuah
permintaanku,makanlah
bersamakami setiap pagi."Aku
mengiyakannya dan kembali ke
meja makan yg serbacanggung
itu.

Pagi itu nenek memasak
bubur,kami sedang makan dan
tiba-tiba ada suatuperasaan yg
sangat mual menimpaku,seakan-
akan isi perut mau
keluarsemua.Aku menahannya
sambil berlari ke kamar
mandi,sampai disana akusegera
mengeluarkan semua isi
perut.Setelah agak reda,aku
melihatsuamiku berdiri didepan
pintu kamar mandi dan
memandangku dengan sinarmata
yg tajam,diluar sana terdengar
suara tangisan nenek danberkata-
kata dengan bahasa
daerahnya.Aku terdiam dan
terbengong tanpabisa berkata-
kata.Sungguh bukan sengaja aku
berbuat demikian!.
Pertama kali dalam
perkawinanku,aku bertengkar
hebat dengansuamiku,nenek
melihat kami dengan mata merah
dan berjalan
menjauh......suamiku segera
mengejarnya keluar rumah.
Menyambut anggota baru tetapi
dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak
pulang ke rumah dan tidak
jugameneleponku.Aku sangat
kecewa,semenjak kedatangan
nenek di rumah ini,akusudah
banyak mengalah,mau bagaimana
lagi?Entah kenapa aku selalu
merasamual dan kehilangan
nafsu makan ditambah lagi
dengan keadaan rumahkuyang
kacau,sungguh sangat
menyebalkan.Akhirnya teman
sekerjakuberkata:"Lu Di,sebaiknya
kamu periksa ke dokter."Hasil
pemeriksaanmenyatakan aku
sedang hamil.Aku baru sadar
mengapa aku mual-mual
pagiitu.Sebuah berita gembira yg
terselip juga kesedihan.Mengapa
suami dannenek sebagai orang yg
berpengalaman tidak berpikir
sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku
melihat suamiku,3 hari tidak
bertemu diaberubah drastis,muka
kusut kurang tidur,aku ingin
segera berlalu tetapirasa iba
membuatku tertegun dan
memanggilnya.Dia melihat ke
arahkutetapi seakan akan tidak
mengenaliku lagi,pandangan
matanya penuh dengankebencian
dan itu melukaiku.Aku berkata
pada diriku sendiri,jangan
lagimelihatnya dan segera
memanggil taksi.Padahal aku ingin
memberitahunyabahwa kami
akan segera memiliki seorang
anak.Dan berharap aku
akandiangkatnya tinggi-tinggi dan
diputar-putar sampai aku minta
ampuntetapi..... mimpiku tidak
menjadi kenyataan.Didalam taksi
air matakumengalir dengan
deras.Mengapa kesalah pahaman
ini berakibat sangatburuk?
Sampai di rumah aku berbaring di
ranjang memikirkan
peristiwatadi,memikirkan sinar
matanya yg penuh dengan
kebencian,aku menangisdengan
sedihnya.Tengah malam,aku
mendengar suara orang
membuka laci,akumenyalakan
lampu dan melihat dia dgn wajah
berlinang air mata
sedangmengambil uang dan buku
tabungannya.Aku nenatapnya
dengan dingin tanpaberkata-
kata.Dia seperti tidak melihatku
saja dan segeraberlalu.Sepertinya
dia sudah memutuskan utk
meninggalkan aku.Sungguhlelaki
yg sangat picik,dalam saat begini
dia masih bisa
membedakanantara cinta dengan
uang.Aku tersenyum sambil
menitikan air mata.
Aku tidak masuk kerja keesokan
harinya,aku ingin secepatnya
membereskanmasalah ini,aku
akan membicarakan semua
masalah ini dan pergi
mencarinyadi kantornya.Di
kantornya aku bertemu dengan
seketarisnya yg melihatkudengan
wajah bingung."Ibunya pak
direktur baru saja mengalami
kecelakaanlalu lintas dan sedang
berada di rumah sakit.Mulutku
terbuka lebar.Akusegera menuju
rumah sakit dan saat
menemukannya,nenek
sudahmeninggal.Suamiku tidak
pernah menatapku,wajahnya
kaku.Aku memandangjasad
nenek yg terbujur kaku.Sambil
menangis aku menjerit
dalamhati:"Tuhan,mengapa ini
bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara
pemakaman,suamiku tidak
pernah bertegur
sapadenganku,jika memandangku
selalu dengan pandangan penuh
dengankebencian.Peristiwa
kecelakaan itu aku juga tahu dari
orang lain,pagiitu nenek berjalan
ke arah terminal,rupanya dia mau
kembali kekampung.Suamiku
mengejar sambil berlari,nenek
juga berlari makin cepatsampai
tidak melihat sebuah bus yg
datang ke arahnya dengan
kencang.Akubaru mengerti
mengapa pandangan suamiku
penuh dengan kebencian.Jika
akutidak muntah pagi itu,jika kami
tidak
bertengkar,jika............dimatanya,akulah
penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar
nenek,setiap malam pulang kerja
dengan badanpenuh dengan bau
asap rokok dan alkohol.Aku
merasa bersalah tetapi
jugamerasa harga diriku terinjak-
injak.Aku ingin menjelaskan
bahwa semua inibukan salahku
dan juga memberitahunya bahwa
kami akan segera
mempunyaianak.Tetapi melihat
sinar matanya,aku tidak pernah
menjelaskan masalahini.Aku rela
dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini
bukansalahku.Waktu berlalu
dengan sangat lambat.Kami hidup
serumah tetapiseperti tidak
mengenal satu sama lain.Dia
pulang makin
larutmalam.Suasana tegang
didalam rumah.
Suatu hari,aku berjalan melewati
sebuah caf?,melalui keremangan
lampudan kisi-kisi jendela, aku
melihat suamiku dengan seorang
wanitadidalam.Dia sedang
menyibak rambut sang gadis
dengan mesra.Aku tertegundan
mengerti apa yg telah terjadi.Aku
masuk kedalam dan berdiri di
depanmereka sambil menatap
tajam kearahnya.Aku tidak
menangis juga tidakberkata
apapun karena aku juga tidak
tahu harus berkata apa.Sang
gadismelihatku dan ke arah
suamiku dan segera hendak
berlalu.Tetapi dicegaholeh
suamiku dan menatap kembali ke
arahku dengan sinar mata yg
tidakkalah tajam dariku.Suara
detak jangtungku terasa sangat
keras,setiapdetak suara seperti
suara menuju kematian.Akhirnya
aku mengalah danberlalu dari
hadapan mereka,jika tidak..
mungkin aku akan jatuh
bersamabayiku dihadapan
mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke
rumah.Seakan menjelaskan
padaku apa yangtelah
terjadi.Sepeninggal nenek,rajutan
cinta kasih kami juga
sepertinyatelah berakhir.Dia tidak
kembali lagi ke rumah,kadang
sewaktu pulang kerumah,aku
mendapati lemari seperti bekas
dibongkar.Aku tahu dia
kembalimengambil barang-
barang keperluannya.Aku tidak
ingin menelepon diawalaupun
kadang terbersit suatu keinginan
untuk menjelaskan
semuaini.Tetapi itu tidak
terjadi.........,semua berlalu begitu
saja.
Aku mulai hidup seorang
diri,pergi check kandungan
seorang diri.Setiapkali melihat
sepasang suami istri sedang check
kandungan bersama,hatiini serasa
hancur.Teman-teman
menyarankan agar aku
membuang saja bayiini,tetapi aku
seperti orang yg sedang histeris
mempertahankanmiliknya.Hitung-
hitung sebagai pembuktian
kepada nenek bahwa aku
tidakbersalah.

Suatu hari pulang kerja,aku
melihat dia duduk didepan ruang
tamu.Ruanganpenuh dengan
asap rokok dan ada selembar
kertas diatas meja,tidak
perlutanya aku juga tahu surat
apa itu.2 bulan hidup sendiri,aku
sudah bisamengontrol
emosi.Sambil membuka mantel
dan topi aku
berkatakepadanya:"Tunggu
sebentar,aku akan segera
menanda
tanganinya".Diamelihatku dengan
pandangan awut-awutan
demikian juga aku.Aku
berkatapada diri sendiri,jangan
menangis,jangan menangis.Mata
ini terasa sakitsekali tetapi aku
terus bertahan agar air mata ini
tidak keluar.Selesaimembuka
mantel,aku berjalan ke arahnya
dan ternyata dia
memperhatikanperutku yg agak
membuncit.Sambil duduk di
kursi,aku menanda tanganisurat
itu dan menyodorkan
kepadanya."Lu di,kamu hamil?"
Semenjak nenekmeninggal,itulah
pertama kali dia berbicara
kepadaku.Aku tidak bisa
lagimembendung air mataku yg
menglir keluar dengan
derasnya.Akumenjawab:"Iya,tetapi
tidak apa-apa.Kamu sudah boleh
pergi".Dia tidakpergi,dalam
keremangan ruangan kami saling
berpandangan.Perlahan-lahandia
membungkukan badanya ke
tanganku,air matanya terasa
menembus lenganbajuku.Tetapi di
lubuk hatiku,semua sudah
berlalu,banyak hal yg sudah pergi
dan tidak bisa diambil kembali.

Entah sudah berapa kali aku
mendengar dia mengucapkan
kata:"Maafkanaku,maafkan
aku".Aku pernah berpikir untuk
memaafkannya tetapi
tidakbisa.Tatapan matanya di cafe
itu tidak akan pernah aku
lupakan.Cintadiantara kami telah
ada sebuah luka yg
menganga.Semua ini adalah
sebuahakibat kesengajaan
darinya.
Berharap dinding es itu akan
mencair,tetapi yang telah berlalu
tidakakan pernah kembali.Hanya
sewaktu memikirkan bayiku,aku
bisa bertahanuntuk terus
hidup.Terhadapnya,hatiku dingin
bagaikan es,tidak
pernahmenyentuh semua
makanan pembelian dia,tidak
menerima semua
hadiahpemberiannya tidak juga
berbicara lagi dengannya.Sejak
menanda tanganisurat itu,semua
cintaku padanya sudah
berlalu,harapanku telah
lenyaptidak berbekas.
Kadang dia mencoba masuk ke
kamar untuk tidur bersamaku,aku
segeraberlalu ke ruang tamu,dia
terpaksa kembali ke kamar
nenek.Malamhari,terdengar suara
orang mengerang dari kamar
nenek tetapi aku tidakperduli.Itu
adalah permainan dia dari
dulu.Jika aku tidak
perdulipadanya,dia akan berpura-
pura sakit sampai aku
menghampirinya danbertanya apa
yang sakit.Dia lalu akan
memelukku sambil
tertawaterbahak-bahak.Dia
lupa........,itu adalah dulu, saat
cintaku masihmembara, sekarang
apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya,setiap malam
aku mendengar suara orang
mengerangsampai anakku
lahir.Hampir setiap hari dia selalu
membeli barang-
barangperlengkapan
bayi,perlengkapan anak-anak dan
buku-buku bacaan untukanak-
anak.Setumpuk demi setumpuk
sampai kamarnya penuh sesak
denganbarang-barang.Aku tahu
dia mencoba menarik simpatiku
tetapi aku
tidakbergeming.Terpaksa dia
mengurung diri dalam
kamar,malam hari darikamarnya
selalu terdengar suara pencetan
keyboard komputer.Mungkin
dialagi tergila-gila chatting dan
berpacaran di dunia maya
pikirku.Bagikuitu bukan lagi suatu
masalah.
Suatu malam di musim
semi,perutku tiba-tiba terasa
sangat sakit dan akuberteriak
dengan suara yg keras.Dia segera
berlari masuk kekamar,sepertinya
dia tidak pernah tidur.Saat inilah
yg ditunggu-tungguolehnya.Aku
digendongnya dan berlari
mencari taksi ke
rumahsakit.Sepanjang jalan,dia
mengenggam dengan erat
tanganku,menghapuskeringat
dingin yg mengalir di
dahiku.Sampai di rumah sakit,aku
segeradigendongnya menuju
ruang bersalin.Di punggungnya yg
kurus kering,akuterbaring dengan
hangat dalam
dekapannya.Sepanjang
hidupku,siapa lagi ygmencintaiku
sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin,dia
memandangku dengan tatapan
penuh kasihsayang saat aku
didorong menuju
persalinan,sambil menahan sakit
akumasih sempat tersenyum
padanya.Keluar dari ruang
bersalin,dia memandangaku dan
anakku dengan wajah penuh
dengan air mata sambil
tersenyumbahagia.Aku
memegang tanganya,dia
membalas memandangku
denganbahagia,tersenyum dan
menangis lalu terjerambab ke
lantai.Aku berteriakhisteris
memanggil namanya.
Setelah sadar,dia tersenyum
tetapi tidak bisa
membukamatanya.........aku
pernah berpikir tidak akan lagi
meneteskan sebutirair matapun
untuknya,tetapi kenyataannya
tidak demikian,aku tidak
pernahmerasakan sesakit saat
ini.Kata dokter,kanker hatinya
sudah sampai padastadium
mematikan,bisa bertahan sampai
hari ini sudah merupakan
sebuahmukjijat.Aku tanya
kapankah kanker itu terdeteksi? 5
bulan yg lalu katadokter,bersiap-
siaplah menghadapi kemungkinan
terburuk.Aku tidak lagiperduli
dengan nasehat perawat,aku
segera pulang ke rumah dan ke
kamarnenek lalu menyalakan
komputer.

Ternyata selama ini suara orang
mengerang adalah benar apa
adanya,akumasih berpikir dia
sedang
bersandiwara............Sebuah surat
yg sangatpanjang ada di dalam
komputer yg ditujukan kepada
anak kami."Anakku,demidirimu
aku terus bertahan,sampai aku
bisa melihatmu.Itu
adalahharapanku.Aku tahu dalam
hidup ini,kita akan menghadapi
semua bentukkebahagiaan dan
kekecewaan,sungguh bahagia jika
aku bisa melaluinyabersamamu
tetapi ayah tidak mempunyai
kesempatan untuk
itu.Didalamkomputer ini,ayah
mencoba memberikan saran dan
nasehat terhadap
segalakemungkinan hidup yg
akan kamu hadapi.Kamu boleh
mempertimbangkan saranayah.
"Anakku,selesai menulis surat
ini,ayah merasa telah
menemanimu hidupselama
bertahun -tahun.Ayah sungguh
bahagia.Cintailah ibumu,dia
sungguhmenderita,dia adalah
orang yg paling mencintaimu dan
adalah orang ygpaling ayah
cintai".Mulai dari kejadian yg
mungkin akan terjadi sejak
TK,SD,SMP,SMA
sampaikuliah,semua tertulis
dengan lengkap didalamnya.Dia
juga menulis sebuahsurat
untukku."Kasihku,dapat
menikahimu adalah hal yg paling
bahagia akurasakan dalam hidup
ini.Maafkan salahku,maafkan aku
tidak pernahmemberitahumu
tentang penyakitku. Aku tidak
mau kesehatan bayi kitaterganggu
oleh karenanya.Kasihku,jika
engkau menangis sewaktu
membacasurat ini, berarti kau
telah memaafkan aku.Terima
kasih atas cintamupadaku selama
ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak
punya kesempatan
untukmemberikannyapada anak
kita. Pada bungkusan hadiah
tertulis semua tahundalam
perjalanan hidupnya".

Kembali ke rumah sakit,suamiku
masih terbaring lemah.Aku
menggendonganak kami dan
membaringkannya diatas dadanya
sambilberkata:"Sayang,bukalah
matamu sebentar saja,lihatlah
anak kita.Aku maudia merasakan
kasih sayang dan hangatnya
pelukan ayahnya".Dengan
susahpayah dia membuka
matanya,tersenyum..............anak
itu tetap
dalamdekapannya,dengan
tanganya yg mungil memegangi
tangan ayahnya yg kurusdan
lemah.Tidak tahu aku sudah
menjepret berapa kali momen itu
dengankamera di tangan sambil
berurai air mata....................
Teman2 terkasih, aku sharing
cerita ini kepada kalian agar kita
semuabisa menyimak pesan dari
cerita ini. Mungkin saat ini air
mata kalian sedang jatuh
mengalir atau mata masih
sembab sehabis menangis,
ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika
ada sesuatu yg mengganjal di hati
diantarakalian yg saling
mengasihi, sebaiknya utarakanlah
jangan simpan didalamhati.Siapa
tau apa yg akan terjadi besok?
Ada sebuah pertanyaan:Jikakita
tahu besok adalah hari
kiamat,apakah kita akan
menyesali semua halyg telah kita
perbuat? atau apa yg telah kita
ucapkan? Sebelum
segalanyamenjadi
terlambat,pikirlah matang2 semua
yg akan kita lakukan sebelumkita
menyesalinya seumur hidup.

read more

ariyanto sinokaiuc

selamat berjelajah di blog kami..... trimakasih